Salurkan Donasi BBM ke Relawan Damkar, Komunitas Batang Banyu Desak Pemda Petakan Daerah Rawan Karhutla

0

KOMUNITAS Batang Banyu tergerak untuk menggalang donasi bahan bakar minyak (BBM) yang disumbangkan bagi relawan damkar dalam menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Selatan.

DONASI ini menjawab keluhan para relawan damkar hingga terkumpul 1.000 liter BBM jenis pertalite diserahkan di tiga daerah. Yakni, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar dan Kabupaten Barito Kuala (Batola) yang termasuk daerah parah karhutla.

“Rencana awal, kami bisa menggalang donasi uang untuk dibeli BBM sebanyak 2.000 liter. Untuk tahap pertama pada akhir pekan tadi telah dibagikan sebanyak 1.000 liter,” ucap Sekretaris Komunitas Batang Banyu, Subhan Syarief kepada jejakrekam.com, Senin (1/10/2023).

Menurut dia, dampak karhutla yang kian parah tak hanya memicu kabut asap mengganggu pernapasan dan kesehatan, tapi juga sudah menjalar ke infrastruktur, seperti pemukiman warga, fasilitas publik seperti sekolah dan lainnya turut terbakar.

“Dari informasi di lapangan menyebut jika para relawan damkar ini kesulitan BBM dalam mengoperasionalkan peralatan damkar. Ini yang memicu kami untuk menggalang donasi,” tutur doktor hukum konstruksi lulusan Unissula Semarang ini.

BACA : Berstatus Siaga Karhutla, Pemkot Banjarbaru Bakal Berikan Bantuan untuk Korban Terdampak

Mengingat kondisi karhutla kian parah di Kalsel, Subhan mengatakan Komunitas Batang Banyu juga menjalin kerja sama dengan Yayasan I-Share untuk menggalang donasi BBM bagi para pejuang karhutla di lapangan.

“Kami berharap dengan bantuan BBM walau sedikit, minimal bisa meringankan beban mereka. Sebab, pasokan BBM ini sangat penting dalam proses pemadaman dan pembahasan, termasuk antisipasi agar karhutla tidak menjalar hingga ke pemukiman warga atau fasilitas publik,” kata Subhan.

Senada Subhan, Ketua Komunitas Batang Banyu Prof H Muhammad Hadin Muhjad mengimbau agar warga yang punya kelebihan dana bisa menyalurkan bantuannya demi bahu membahu mengatasi karhutla.

BACA JUGA : Antisipasi Karhutla, Teknologi Tepat Guna Rekomendasi GTZ Jerman Bisa Diterapkan Lagi di Kalsel

“Sejak digalang lebih dari tiga hari mulai Rabu (27/9/2023) hingga Jumat (29/9/2023), total dana yang dibelikan untuk BBM sudah mencapai 1.000 liter. Kami menargetkan bisa terkumpul 2.000 liter BBM,” kata guru besar Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat (ULM) ini.

Masih menurut Hadin, perwakilan Komunitas Batang Banyu telah menyerahkan donasi BBM pada Sabtu (30/9/2023) ke relawan yang bertugas di kawasan Liang Anggang (Banjarbaru) dan Gambut (Kabupaten Banjar).

“Kami akan melanjutkan aksi ini di Kabupaten Batola dan Kabupaten Banjar. Terutama, daerah yang parah dan urgen terdampak karhutla,” kata Ketua STIH Sultan Adam Banjarmasin ini.

BACA JUGA : Karhutla Kian Parah, Warga Liang Anggang Berharap Presiden Jokowi Datang ke Kalsel

Hadin mengaku bersyukur ternyata gerakan donasi BBM ini mendapat respons bukan hanya dari Kalsel, tapi juga dari luar daerah seperti Jakarta, Malang (Jawa Timur), Kaltim dan Kalteng serta lainnya.

Penyerahan donasi BBM oleh perwakilan Komunitas Batang Banyu kepada para relawan damkar yang berada di lokasi karhutla di Gambut, Kabupaten Banjar. (Foto Istimewa)

—————

Dengan kondisi karhutla di Kalsel yang kian parah, Komunitas Batang Banyu menyarankan agar pemerintah daerah dalam penanganan jangka pendek bisa mengintensifkan koordinasi, komunikasi dan kolaborasi dengan para relawan damkar.

“Segera petakan zonasi kawasan berbasis tingkat rentan terbakar dengan level skala; tinggi, sedang dan rendah. Peta ini sangat penting digunakan sebagai petunjuk atau panduan bersama oleh para relawan untuk memantau kondisi,” papar Ketua Senat ULM ini.

BACA JUGA : Ini 3 Daerah Terbanyak Karhutla di Kalsel, BNPB Rencanakan Hujan Buatan

Pakar hukum lingkungan dan adminitrasi mengatakan potensi relawan damkar yang cukup tinggi di Kalsel bisa difokuskan pada daerah yang telah dipetakan dalam kawasan rentan terbakar.

Penanganan jangka panjang, Komunitas Batang Banyu menyarankan untuk membuat standar operasional prosedur (SOP) tata kerja relawan dalam mengatasi karhutla. Terutama, lahan dan hutan berbasis karakteristik geografis.

BACA JUGA : Tanggulangi Karhutla, Suria: Status Siaga Karhutla Berlaku Hingga November

“Artinya, ada petunjuk cara menangani lahan gambut atau pasang surut dan lahan kering atau bukan gambut. Kemudian, buat pemetaan akurat kawasan rentan terbakar. Termasuk, menyiapkan pengunaan sistem digitalisasi seperti aplikasi terpadu,” kata Subhan Syarief, menambahkan.

Menurut dia, sistem pelaporan berbasis teknologi IT/GIS guna mengetahui lokasi karhutla akan mempermudah dan mempercepat mengetahui lokasi sumber api, tingkat kebakaran, sumber air dan sebagainya.

BACA JUGA : Jangan Anggap Remeh, Inilah Bahaya Karhutla di Kalimantan Selatan

“Jadi, perlu langkah berani dalam mendata kepemilikan lahan pada area-area yang rentan. Kemudian, membuat regulasi bahwa lahan yang rentan tersebut wajib diproduktifkan serta di siapkan langkah pencegahan dini,” kata mantan Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Provinsi Kalsel ini.

Masih menurut Subhan, setiap kawasan yang rentan tersebut dibentuk relawan-relawan atau petugas dari unsur masyarakat guna mengawasi dan menertibkan berbagai kegiatan ataupun aktivitas yang bisa memunculkan kemungkinan terjadinya karhutla.(jejakrekam)

Penulis Iman Satria
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.