Tanggulangi Karhutla, Suria: Status Siaga Karhutla Berlaku Hingga November

0

TANGGULANGI bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Kepala BPBD Kalsel Raden Suria Fadliansyah meminta partisipasi aktif para pemilik lahan untuk mencegah kebakaran yang menyebabkan tebalnya kabut asap belakangan ini. Hal itu disampaikannya langsung pada rapat koordinasi dan konferensi pers di Aula BPBD Provinsi Kalimantan Selatan, Senin (18/9/2023).

UPAYA penanggulangan bencana masih kita lakukan. Kita juga sudah berkoordinasi dengan BPN agar mendata para pemilik lahan khususnya di Banjarbaru, sehingga kita meminta mereka (pemilik lahan) paling tidak dapat mengurangi resiko kabut asap,” kata Suria usai rakor.

Tidak hanya itu, Suria menyebut kondisi dalam beberapa waktu, kabut asap masih menyelimuti Kota Banjarbaru. “Setiap hari kita lakukan pembasahan lahan, meskipun lahan tetap terbakar, tetapi upaya pembasahan lahan itu mampu meminimalisir luas yang terbakar,” ucapnya.

BACA: Cuaca Panas! Banjarbaru Rawan Karhutla, BPBD Deteksi 5 Titik Api Menyala

“Saat ini petugas sedang konsentrasi terhadap penanggulangan karhutla di area prioritas, yakni di Bandara Syamsudin Noor Kota Banjarbaru, untuk memastikan penerbangan udara tidak terganggu akibat kabut asap,” lanjutnya.

Suria mengungkapkan status siaga karhutla masih berlaku hingga November mendatang, hal itu sesuai dengan prakiraan cuaca dari BMKG terkait musim kemarau yang terjadi di wilayah Kalsel hingga November.

Disinggung perihal kondisi kabut asap yang cukup pekat di pagi hari, Suria tidak menampik akan hal itu. Dia mengatakan asap tersebut berasal dari titik api yang menyala pada malam hari hingga dini hari di lokasi yang sulit dijangkau satgas darat, sehingga cukup sulit diatasi oleh petugas, bahkan penanggulangan karhutla pun sudah tidak efektif saat dini hari.

BACA JUGA: Dekati Wilayah Pemukiman, Karhutla di Banjarbaru Kian Membesar

Namun, meskipun kabut asap muncul setiap hari, Suria mengatakan petugas gabungan melakukan berbagai upaya untuk mencegah kabut asap semakin luas di Kalsel khususnya di wilayah Ibu Kota Kalsel yaitu Banjarbaru. Tak hanya itu, secara aktif membagikan air bersih kepada masyarakat yang terdampak kekeringan akibat dari musim kemarau.

Sementara itu, Kasi Survei Pemetaan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kantor Pertanahan Kota Banjarbaru Muis Gozali menambahkan saat ini pihaknya sudah menyurvei sekitar 46 hektare kepemilikan lahan yang terbakar.

Muis mengatakan saat ini masih dilakukan pendataan lebih lengkap di beberapa titik lokasi yang berpotensi terjadi karhutla. “Yang terbakar didominasi lahan tidur dengan semak belukar yang cukup banyak,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Sheilla
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.