Pendangkalan Sedimentasi Sungai, Pemkot Normalisasi 20 Sungai Di Banjarmasin

0

MUSIM kemarau tidak hanya berdampak kepada lahan yang terbakar, namun sungai-sungai yang melintasi Kota Banjarmasin pun ternyata mengalami dampak.

DIJELASKAN oleh Hizbul Wathony selaku Kepala Bidang Sungai, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, akibat kemarau ini sejumlah sungai di Banjarmasin mengalami pendangkalan. “Memang belum ada data pastinya, namun akibat kemarau ini aliran air sungai yang lambat membuat pendangkalan terjadi,” ujarnya saat dihubungi, Rabu (20/9/2023).

Hal ini berpengaruh kepada daya tampung sungai yang berkurang, serta mungkin juga menghambat aktifitas yang ada di atas sungai.

Fenomena ini memang menjadi langganan tiap tahunnya. Namun untuk di tahun ini, diakuinya dampak yang terjadi lebih daripada tahun sebelumnya. “Karena jika dilihat, di Sungai Martapura misalnya saat surut, area dangkal di sisi kiri mapun kanan dapat terlihat jelas,” ucapnya.

BACA: Dangkal dan Menyusut, Mengembalikan Lebar Sungai Veteran Kembali Semula, Mungkinkah?

Salah satu kemungkinan penyebab pendangkalan ini, disebutkannya bisa berasal dari aliran pasang surut dari arah laut yang membawa sedimentasi. Tentulah hal ini juga mempengaruhi program normalisasi sungai yang sedang di jalankan Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin.

“Meskipun begitu, pastilah program ini tetap kita jalankan,” tuturnya.

Direncanakan, ada sekitar 20 sungai yang akan dilakukan normalisasi di Banjarmasin, baik yang dilakukan secara manual ataupun menggunakan alat berat. “Sungai yang dikerjakan dengan alat berat ada di Sungai Lulut, anak sungai Pelambuan, dan beberapa sungai lagi yang belum dimulai pengerjaannya,” tuturnya.

Selebihnya sungai-sungai kecil seperti Sungai Bilu, Sungai Begau, Sungai Tiung, sungai di Simpang Tangga yang akan memakai cara manual diangkut menggunakan karung.

Meskipun demikian pengerukan tidak bisa dilakukan di sungai besar seperti Sungai Martapura. “Karena memang itu bukan wewenang kami,” ucapnya.

BACA JUGA: Alami Pendangkalan, Didanai Pusat Rp 2,5 Miliar, Sungai Martapura di Banjarmasin Dikeruk

Pemkot Banjarmasin juga mengupayakan cara lain untuk mengatasi semakin meningginya endapan sedimentasi di dua sungai besar tersebut, khusus sungai Martapura yang menjadi induk sungai-sungai sedang maupun kecil.

“Kami sudah melakukan koordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Kalimantan, untuk meminta kapal keruk kepada kementerian, pada pertengahan tahun lalu,” ucapnya.

“Namun permintaan kapal keruk ini masih belum mendapatkan tanggapan hingga saat ini,” sambungnya.

Dirinya pun berharap, agar pengerukan di Sungai Martapura bisa segera dilakukan. “Sebab jika sedimentasi endapan di sana masih tinggi, tentu akan mempengaruhi anak-anak sungai lainnya yang saat ini dilakukan normalisasi,” ungkapnya.(jejakrekam)

Penulis Fery
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.