Program Dosen Wajib Mengabdi 2023, Penerapan Manajemen Dan Produksi Untuk Tingkatkan Pendapatan Usaha Kecil

0

EMPAT Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat (FEB ULM) menyelenggarakan sosialisasi kegiatan pengabdian, melalui Program Dosen Wajib Mengabdi (PDWA) Tahun 2023, berjudul ‘Penerapan Manajemen Dan Produksi Yang Baik Untuk Meningkatkan Pendapatan Usaha Kecil Kerupuk Di Kuin Utara Banjarmasin’.

KEGIATAN ini berfokus pada salah satu hal yang penting untuk dipelajari oleh setiap pebisnis, yakni mengenai manajemen bisnis. Melalui manajemen yang tepat, bisnis sudah pasti dapat berjalan dengan lebih lancar, mampu mencapai target yang telah ditentukan, dan meningkatkan kemungkinannya untuk meraih kesuksesan.

Manajemen bisnis sebagai rencana matang yang dibutuhkan dalam proses menjalankan sebuah bisnis, upaya untuk melakukan optimalisasi terhadap seluruh sumber daya yang dimiliki agar tujuan yang sudah ditargetkan dapat tercapai.

Kemudian manajemen itu adalah seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan dan aktivitas kerja yang melibatkan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain sehingga pekerjaan tersebut dapat di selesai secara efisien.

BACA: Tingkat Kinerja Keuangan, Dosen Fakultas Ekonomi ULM Gelar Pelatihan bagi Pelaku UMKM

Kegiatan yang berlangsung selama 6 bulan sejak April hingga September 2023, dilaksanakan oleh 4 orang Dosen Tim Pengabdi, yakni Ali Sadikin (ketua) dengan keahlian manajemen keuangan, Fahmi Roy Dalimunthe (anggota) berkeahlian manajemen keuangan, Nadia Zulfati Fairuz (anggota) serta Dina Nugraheni (anggota).

Ali Sadikin selaku Ketua Tim PDWA menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan usaha kecil kerupuk di Kuin Utara Kota Banjarmasin.

“Berdasarkan analisis kami di lapangan, bahwa permasalahan utama pada usaha kerupuk RUSLIANI di Kuin Utara, Kota Banjarmasin, adalah mereka belum menerapkan manajemen yang baik pada usaha, khususnya pada aspek marketing produk,” ujarnya dengan Jejakrekam com, Selasa (19/9/2023).

“Ibu Rusliani melakukan penjualan kerupuk haruan perbungkus Rp 18.000 (200 gram) dari dulu hanya secara tradisional, yakni berjualan di depan rumah hanya menunggu pembeli saja, akibatnya tingkat penjualan (omzet) kecil, apalagi pada masa pandemi,” sambungnya.

Diketahui, total penjualan perbulan hanya sekitar Rp 750.000 – Rp 900.000. Pada aspek produksi, kerupuk RUSALANI adalah hanya rasa ikan haruan biasa, belum ada diversifikasi produk olahan ikan haruan lain, begitu juga packing produk yang terasa sangat tradisional sekali. Produksi rata-rata per 3 mingguan diperkirakan rata-rata 20-30 kg saja.

Terkait hal ini terjadi permasalahan, yakni harus menggubah mindset Ibu Rusliani ini untuk menambah portopolio produk olah ikan haruan tersebut.

Selanjutnya, Tim PDWA FEB ULM ini mencari solusi untuk memecahkan masalah UKM usaha kerupuk RUSLIANI, berupa edukasi dan literasi bagaimana manajemen dan produksi yang baik.

Dijelaskan Ali Sadikin, Solusi Pemecahan terhadap 2 aspek, yaitu aspek manajemen dimana jika selama ini usaha kerupuk RUSLANi hanya memasarkan produknya dari mulut ke mulut dan hanya menunggu konsumen datang ke tempat warungnya (metode tradisional). Untuk mengatasi masalah strategi pemasaran saat ini ada pada UKM tersebut, yaitu menerapkan digital marketing (e-commerce ) seperti Instagram dan WA business yang bisa diakses melalui handphone. Penggunaan digital marketing akan meningkatkan penjualan dan laba UKM tersebut karena jangkauannya yang luas dan mudah sehingga menguntungkan bagi pengusaha kerupuk tersebut.

BACA JUGA: Pelaku UMKM Banjarmasin Dibekali Pelatihan Story Telling

Kemudian Aspek produk, agar suatu produk mampu bertahan di pasar, maka perusahaan harus mencari ide bisnis yang inovatif dan kreatif sehingga terciptanya produk yang baru dan berbeda dari pesaing. Pada kasus UKM ini, perlu membuat lini produk yang lebih luas, jangan hanya satu kerupuk haruan biasa saja tetapi lakukan diversifikasi produk lainnya seperti abon haruan, kerupuk balado dan lain-lain. Terus packing kerupuknya diperbaiki secara modern lagi, sehingga menjadi menarik bagi konsumen melihatnya.

Dengan pengguna internet yang banyak sekarang, tidak heran apabila orang mulai berbondong-bondong untuk memasarkan bisnisnya secara online. Hal ini juga dikarenakan biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pemasaran digital relatif lebih murah dibandingkan jika harus memasarkan bisnis melalui media cetak ataupun memasang iklan di televisi dengan harga yang relatif tinggi.

Digital marketing adalah serangkaian aktivitas pemasaran menggunakan media digital. Hal ini akan bekerja terhadap bisnis yang sudah terjun secara online, misalnya mempunyai website atau akun marketplace. Semua hal tersebut akan dioptimalkan menggunakan digital marketing. Tanpa hal tersebut digital marketing tidak mampu mencapai tujuan pemasaran yang sebenarnya, misalnya meningkatkan penjualan atau pengguna jasa.

“Jadi tujuan pemasaran ini adalah menjangkau sebanyak-banyaknya pelanggan dengan cara yang efisien, relevan, dan efisien. Sebab manfaat digital marketing untuk bisnis anda adalah penargetan pasar lebih sesuai, evaluasi strategi berdasarkan data, bisa menjangkau hampir semua pasar, biaya lebih murah serta meningkatkan reputasi brand,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.