KASUS pembatalan perkawinan oleh oknum polisi yang berdinas di Polres Barito Kuala (Batola) berinisial DR, terus menggelinding.
WANITA asal Bandung berinisial GM yang dijanjikan untuk dinikahi melalui kuasa hukumnya Zakaria membantah meminta kompensasi atas pembatalan perkawinan sebesar Rp 180 juta dan foto gandeng adalah editan.
Dalam surat yang diterima jejakrekam.com, Kamis (3/8/2023) di Banjarmasin, kuasa hukum GM menyatakan terkait permintaan uang Rp 180 juta tidak benar, “Ketika itu kami sampaikan kepada Kasi Yandu Propam Polda Kalsel tidak meminta uang, namun ditanya kalau GM kerja penghasilannya berapa per bulan, dijawablah Rp 30 juta, Rp 180 juta selama 6 bulan,” papar Zakaria.
Zakaria melanjutkan dalam kurun waktu 6 bulan itu DR memberikan uang kepada GM sebesar Rp 47 juta, berarti sisanya Rp 133 juta.
BACA : Gagal Kawin, Wanita Cantik Laporkan Oknum Polisi ke Propam Polda Kalsel
“Jumlah tersebut tidak perlu dibayar, tapi berapa yang pantas dan wajar dibayar oleh DR. Belakangan DR menelpon, bersedia membayar Rp 1 juta perbulan, namun klien kami tidak mau, berkaitan dengan photo gandeng yang dikatakan hasil editan, photo dilakukan GM dan DR di Studio Foto di Banjarmasin tanggal 26 Juni 2023,” beber Zakaria.
Diberitakan sebelumnya, Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Kalsel mengambil jalan tengah untuk memediasi kedua belah pihak, guna mencari solusi terbaik.
BACA JUGA : Mediasi Gadis Bandung dengan Oknum Polisi, Bid Propam Polda Kalsel Pastikan Foto Beredar Editan
Langkah ini diambil guna menindaklanjuti pengaduan GM terhadap oknum polisi yang berdinas di Polres Barito Kuala (Batola) berinisial DR, lantaran membatalkan perkawinan.
Kepala Bidang Propam Polda Kalsel, Kombes Pol Djaka Suprihanta mengatakan proses klarifikasi kedua belah pihak, baik teradu DR maupun GM sebagai pengadu dipertemukan untuk mencari jalan keluar.
“Keduanya memang suka sama suka dan ini bukan laporan, masih aduan masyarakat (dumas),” ucap Kombes Pol Djaka Suprihanta kepada awak media di Banjarmasin, Selasa (1/8/2023).(jejakrekam)