Jadi Sorotan Warganet, Pengelola Kampung Ketupat Klaim 60 Persen Karyawan asal Sungai Baru

0

SOROTAN warganet tajam ke Kawasan Wisata Mandiri (KWM) Kampung Ketupat di Jalan Sungai Baru, Banjarmasin Tengah, usai dibuka dalam uji coba bagi publik pada awal Juli 2023.

PROMOSI gencar-gencaran pun dilakoni pihak pengelola KWM Kampung Ketupat melalui medsos, seperti akun IG kampung.ketupat mengabarkan adanya grand opening serta opening art exhibition pada 14 Juli 2023 dengan serangkaian atraksi seni dan budaya.

Namun, ada pula nada nyinyir terhadap destinasi wisata baru itu. Seperti akun IG itsdensu, mempertanyakan esensi ketupatnya.

“Malah aku mikirnya kampung bambu. Terus tujuan utama dr tempat wisata ini apa? Mau dibilang chil santai, kafe lbh menarik buat anak muda, mau dibilang wisata wahana, juga gak begitu banyak,” begitu komentar IG itsdensu.

Masa uji coba KWM Kampung Ketupat yang berlangsung sejak 30 Juni hingga 14 Juli 2023, cukup menarik para pengunjung untuk mengetesnya. Mafhum saja, ada fenomena histeria massa, ketika ada wadah baru, ramai-ramai orang berdatangan guna mencobanya.

BACA JUGA : Keberadaan Pagar Bambu Disorot Warga, Kampung Ketupat Sungai Baru Bisa Jadi Ruang Tertutup Hijau

Seperti Rahmat, warga Banjarbaru ini mengaku sengaja datang jauh-jauh guna melihat langsung KWM Kampung Ketupat di Sungai Baru.

“Memang setiap pengunjung yang masuk masuk bayar atau membeli voucher. Soal harga, saya pribadi sebenarnya wajar,” kata Rahmat kepada jejakrekam.com, Jumat (7/7/2023).

Dengan catatan, menurut dia adalah jika pihak pengelola menyuguhkan berbagai hiburan dan kesenian budaya sembari menikmati suasana KWM Kampung Ketupat.

“Ya, setidaknya, KWM Kampung Ketupat bisa jadi wahana untuk membuka lapangan kerja, termasuk para pelaku kesenian di Banjarmasin dan sekitarnya,” tutur Rahmat.

BACA JUGA : Peresmian KWM Kampung Ketupat Terpaksa Ditunda, Walikota Ibnu Sina : Duit Rp 6 Miliar Itu Dari Investor!

Manager KWM Kampung Ketupat, Mahendra mengakui saat ini destinasi wisata yang dikelola PT Juru Supervisi Indonesia (Juru.id) tengah disorot warganet belakangan ini.

“Memang, voucher atau tiket masuk yang dikenakan kepada para pengunjung itu beragam. Kalau hari Senin-Selasa seharga Rp 10 ribu. Kalau Rabu-Jumat Rp 15 ribu dan akhir pekan (Sabtu-Minggu) naik jadi Rp 20 ribu. Setiap struk voucher itu dapat ditukar dengan sebotol air mineral,” ucap Mahendra.

Dia menegaskan banyak yang mengira jika KWM Kampung Ketupat ini merupakan objek wisata gratis, padahal sudah resmi dikelola oleh pihak swata.

BACA JUGA: Dandani Kampung Ketupat Sungai Baru Rp 6 Miliar, Walikota Ibnu Sina Ingin Cepat Selesai

“KWM Kampung Ketupat ini murni dikelola pengusaha swasta. Apalagi, kawasan ini dibangun beberapa fasilitas dengan bahan natural. Jadi, tentu ada kapasitas maksimal bagi pengunjung telah ditentukan, bukan seperti bangunan beton,” ucap Hendra, sapaan akrabnya.

13 gerai atau konten pelaku UKM di KWM Kampung Ketupat, Sungai Baru, Banjarmasin. (Foto Sirajuddin)

———

Hendra mengatakan di KWM Kampung Ketupat juga ditawarkan ada 13 konten bagi semua pelaku usaha kecil dan menengah. Ambil contoh, Soto Pal 1 yang sudah mengantongi sertifikat halal dari MUI serta memiliki banyak cabang telah bergabung ke Kampung Ketupat.

“Semua yang hadir di Kampung Ketupat ini para pelaku UKM. Sistem bagi hasil kami terapkan, meski tempatnya tidak bayar atau gratis,” kata Hendra.

BACA JUGA Gunakan Bambu Apus dan Loksado, Konsep Arsitektur Hijau Diterapkan di Kampung Ketupat Sungai Baru

Maman, pengawas KWM Kampung Ketupat juga mengklaim bahwa 60 persen karyawan yang dipekerjakan adalah masyarakat sekitar Sungai Baru.

“Kami juga menggandeng para pelaku seni dan budaya Banjarmasin dan Kalsel. Jadi, kehadiran KWM Kampung Ketupat ini ingin memajukan seni budaya lokal,” tegas Maman.

Menurut dia, para pelaku seni dan budaya yang ingin manggung di KWM Kampung Ketupat dipersilakan tanpa dipungut bayaran.

“Kami ini juga pelaku seni dari Yogyakarta, jadi kami tahu apa yang dibutuhkan masyarakat Banajarmsin dan Kalsel agar punya wadah yang representatif,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.