RS TNI AU Sjamsuddin Noor Mendapat Kunjungan Survei Akreditasi LARS DHP

0

DALAM rangka penilaian akreditasi tingkat Paripurna atau bintang lima sesuai dengan standar nasional akreditasi rumah sakit (SNARS) dari Kementerian Kesehatan republik Indonesia (Kemenkes RI), Rumah Sakit TNI AU Sjamsuddin Noor mendapat kunjungan Survei Akreditasi oleh Lembaga Akreditasi Rumah Sakit Darma Husada Paripurna (LARS DHP) Tahun 2023, pada Sabtu (24/6/2023).

SURVEI akreditasi rumah sakit yang dilakukan LARS DHP ini dilaksanakan selama dua hari yaitu 24 Juni hingga – 25 Juni 2023.

Komandan Pangkalan TNI AU Syamsuddin Noor, Kolonel Penerbang Vincentius Endy Hadi Putra menyampaikan, kegiatan ini untuk mengetahui standarisasi dari pada rumah sakit angkatan udara tersebut.

BACA : Meriahkan Bulan Dirgantara TNI AU, Paman Birin Gowes Bareng Forkopimda

“RS TNI AU Sjamsuddin Noor ini kelas D atau tingkat 4, dan kita dengan rutinitasnya untuk di akreditasi juga standarisasi, kebetulan tahun ini kita punya peluang. Ke depannya menjadi komitmen kita bahwa dengan adanya standarisasi ini, mutu pelayanan, merawat, menerima dan mengutamakan keselamatan pasien itu menjadi lebih baik lagi,” ucapnya disela akreditasi.

Vincentius berharap RS TNI AU Sjamsuddin Noor berhasil mendapat paripurna bintang 5.

“Sehingga kita bisa memfasilitasi masyarakat sekitar terutama dalam kesehatan dengan lebih baik lagi. Kita harus memberikan pelayanan terbaik, bisa memfasilitasi apa yang dibutuhkan mereka (pasien -red), sehingga pasien sembuh dan terfasilitasi dengan baik,” pungkasnya.

BACA JUGA : Diangkut Pesawat TNI AU, Kalsel Terima Bantuan 2.000 Pcs APD Covid-19

Adapun Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Lanud Sjamsuddin Noor Mayor Kes dr Arie Setyawan turut mengatakan bahwa dalam akreditasi tersebut ada sebanyak 15 program kerja yang dinilai oleh tim suveior, yang dimana seluruhnya minimal harus mencapai 80 persen.

“Untuk penilaian akreditasi ini, ada sebanyak 15 program kerja yang dinilai, yang mana dari seluruh program kerja ini harus mencapai 80 persen, dan jika semua program kerja tersebut diatas 80 persen, maka hasilkan akan menjadi paripurna, yang semula bintang satu, akan menjadi bintang lima,” jelasnya.

Dari sekian banyak persiapan, dr. Arie Setyawan juga membeberkan, dalam akreditasi kali ini banyak persiapan yang harus pihaknya lengkapi.

“Terkait dengan persiapan, dengan adanya 15 program kerja tentunya kami perlu sertifikasi, kualifikasi, pelatihan, dan juga mencukupi semuanya yang mendukung agar dapat lulus dalam akreditasi,” ujarnya.

BACA LAGI : Kenang Banua Kalsel, Mantan Danlanud SAM Torehkan Prestasi Di Lemhanas RI

Lebih lanjut, dr. Arie juga menuturkan, pihaknya juga  mendapati adanya kendala dalam persiapan akreditasi tersebut.

“Kendalanya, khususnya adalah sumber daya keuangan itu jelas, karena bagaimana pun alat kesehatan ini barangnya mahal, sertifikasi semua harus melalui pelatihan khusus, dan itulah yang menjadi kendalanya,” ungkapnya.

Namun dengan adanya kendala tersebut, dr. Arie menjelaskan, tidak serta merta membuat pihaknya ragu dan gagal dalam akreditasi RS TNI AU Syamsudin Noor.

“Dengan semua kendala yang ada, hal itu kami anggap sebuah tantangan, tidak membuat kami ragu dan tidak ada yang tidak mungkin, karena niat kami disini adalah menjadikan rumah sakit ini (RS TNI AU Sjamsuddin Noor -red) menjadi lebih baik dari hari-hari sebelumnya,” bebernya.

Ia juga berharap, RS TNI AU Syamsudin Noor ini dapat lulus menjadi paripurna, dan terus meningkatkan pelayanan terhadap pasien.

“Tentunya harapan kami rumah sakit ini mendapatkan akreditasi paripurna, dan juga kami akan terus bertekad dan berkomitmen, untuk terus meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat,” tandasnya.

Sementara itu, sebagai surveior dari LARSDHP, dr. Sibin Chandra menuturkan bahwa RS TNI AU Sjamsuddin Noor ini sudah bersih, dilengkapi dengan ruang terbuka hijau dan petugasnya yang ramah saat melakukan pelayanan.

Menurutnya, hal itu merupakan termasuk dalam penilaian sesuai dengan SNARS dari Kemenkes RI. “Green hospitalnya bagus, rapi, kemudian petugasnya juga ramah dan mereka betul-betul menerapkan budaya 5S yaitu Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun, jadi itu sangat baik,” tandasnya.(jejakrekam)

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.