Gelar Aksi di Depan Makam Hasan Basry, Puluhan Massa Bawa Batu Nisan untuk Megawati dan Presiden Jokowi

0

BERTEPATAN Hari Ulang Tahun Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo, puluhan masyarakat gabungan Ormas dan LSM Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar aksi di Jalan A Yani Km 21 Kota Banjarbaru atau tepatnya di sisi luar Makam Hasan Basry, Rabu (21/6/2023).

AKSI dimulai dengan ziarah ke makam Hasan Basry, kemudian puluhan masa tersebut berbondong-bondong keluar area makam sambil membawa batu nisan untuk  menuntut pertanggung jawaban atas rusaknya Jalan Nasional Km 171 Satui Kabupaten Tanah Bumbu yang hampir satu tahun masih belum ada perbaikan.

“Aksi ini juga sebagai salah satu bentuk seremonial dimana pada 21 Juni ini Soekarno wafat, dan 21 Juni pula Presiden Jokowi lahir. Dimana Jokowi di persepsikan sebagai reinkernasi Bung Karno yang akan membawa perubahan lebih baik. Namun nyatanya malah memperdahsyat kerusakan yang terjadi,” ucap Ir Anang Rosadi Ketua Gerakan Ormas DPW Jalan Lurus.

BACA : Mengulik Kasus Longsornya Jalan Nasional Km 171 Satui Dan Megaproyek Jembatan Pulau Laut

Anang Rosadi juga menyampaikan batu nisan yang dibawa massa aksi ini sebagai simbolis bahwa semuanya bukan siapa-siapa kalau sudah menjadi mayat.

“Satu nisan kita persembahkan kepada ibu Megawati Soekarno Putri agar Beliau mengingat ayahnya yang telah lama wafat, dan satu nisan untuk Presiden Jokowi untuk menjadi pedoman bahwa kita bukan siapa-siapa kalau sudah menjadi mayat,” ucapnya dengan lantang.

Adapun, Anang Rosadi menyampaikan tuntutan dalam aksi ini agar agar kesetaraan anggaran diberikan pemerintah pusat kepada daerah di Kalimantan.

“Jangan zalim. Jangan hanya membiarkan lubang tambang menganga selebar-lebarnya. Kekayaannya diambil tetapi tidak bertanggung jawab atas tindakan hal itu,” tuturnya.

BACA JUGA : Persoalan Km 171 Satui Tak Ada Titik Terang, Supian HK: Kita Akan Ke Kementerian ESDM

Anang Rosadi juga mengingatkan bahwa nilai kepahlawanan Hasan Basri tokoh pahlawan nasional perlu diwariskan kepada orang Banjar seperti melawan koloniasme termasuk kolonialisme gaya baru di daerah lewat penghisapan dan pengeverian ekonomi aset daerah seperti tambang dan hasil hutan, laut yang luar biasa di Kalsel.

“Nanti kita akan menyuarakan tuntutan kita Ke Jakarta. Arutmin harus bertanggung jawab jangan pakai CSR. Orang yang bersalah adalah orang yang harus bertanggung jawab. Penambang yang belum reklamasi harus sadar diri,” pungkasnya.

Sementara itu penggagas Gerakan Aktivis Banua 171, Ahmad Yani dan Nisfuadi menginginkan agar perbaikan Jalan. A. Yani Km 171 Kabupaten Tanah Bumbu agar secepatnya dilakukan perbaikan.

BACA LAGI :  Mahasiswa Minta Biang Kerok Kerusakan Jalan Satui Km 171 Ditindak

” Yang kita butuhkan pertanggung jawaban Menteri ESDM dan Arutmin untuk segera melakukan perbaikan sehingga masyarakat yang terdampak tidak menjadi musibah,” tuturnya Ahmad Yani.

Yani juga mempertanyakan jika menggunakan jalan alternatif siapa yang melakukan pendanaan. Kalau menggunakan APBD, maka daerah yang dirugikan.

“Padahal kerusakan yang ditimbulkan akibat human eror bukan bencana alam. Karena itu kita menuntut bulan Juli 2023 mendatang proyek pelaksanaan jalan longsor di Km 171 harus dilakukan. Jika tidak maka kami akan mengkhawatirkan rakyat Kalsel pada Pemilu 2024 akan golput,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Sheilla Farazela
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.