Terbelah Jadi 2 Kubu, Syaifullah Tamliha Siap Ikuti Permainan di Balik Tertundanya Konferwil NU Kalsel

0

KANDIDAT terkuat calon Ketua Tanfidziyah Nahdlatul Ulama (NU) Kalsel periode 2023-2028, Syaifullah Tamliha angkat bicara soal penundaan Konferensi Wilayah (Konferwil) IX NU Kalsel di Ponpes Rasyidiyah Khalidiyah (Rakha) Amuntai.

PENUNDAAN ajang forum tertinggi pengambilan keputusan ormas Islam terbesar di Kalsel ini dikabarkan merupakan perintah dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), karena diduga ditemukan ada prosedur yang salah.

Anggota Fraksi PPP DPR RI ini mengatakan sudah siap maju mencalon sebagai Ketua NU Kalsel dengan modal 11 rekomendasi dari pemilik suara Konferwil NU Kalsel yakni dari Pengurus Cabang NU (PCNU).

“Ya, kita ikuti saja aturan permainan kalau PBNU menunda pelaksanaan Konferwil IX NU Kalsel di Ponpes Rakha Amuntai hingga batas waktu yang belum ditentukan, apalagi kabarnya setelah perhelatan Pemilu 2024,” ucap Syaifullah Tamliha kepada awak media di Amuntai, Sabtu (10/6/2023).

BACA : Salah Prosedur, PBNU Perintahkan Konferwil IX NU Kalsel di Ponpes Rakha Ditunda

Anggota Komisi VIII DPR RI ini menyebut bekal rekomendasi dari sejumlah PCNU yang mendapuknya sebagai calon Ketua PWNU Kalsel periode 2023-2028, dipastikan tidak akan berubah arah dukungannya.

Untuk diketahui, jelang puncak penyaringan dan pemilihan calon Ketua NU Kalsel, hanya ada dua kandidat yang bakal berlaga. Dari kubu petahana adalah KH Abdul Hasib Salim (anggota DPRD Kalsel dari Fraksi PDI Perjuangan) untuk posisi Ketua Tanfidziyah PWNU Kalsel, sedangkan Rais Syuriah NU Kalsel masih dipercayakan kepada KH Muhammad Ramli asal Alabio.

Sementara, kubu penantang; Syaifullah Tamliha bertandem Pimpinan Ponpes Darussalam Martapura, Dr KH Muhammad Husein yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Banjar sebagai calon Rais Syuriah PWNU Kalsel.

BACA JUGA : Banjir Dukungan Pemilik Suara, Syaifullah Tamliha Yakin Terpilih Jadi Ketua NU Kalsel

“Terserah dari PBNU kapan mau melanjutkan Konferwil IX NU Kalsel yang ditunda, saya siap ikuti permainan. Yang jelas, komposisi (rekomendasi dukungan dari PCNU) tidak akan berubah,” tegas mantan Sekretaris DPW PPP Kalsel ini.

Untuk diketahui, dalam Konferwil IX NU Kalsel ini ada 15 suara yang akan diperebutkan dalam sistem pemungutan suara (voting) oleh para kandidat ketua.

BACA JUGA : Sosok Hasib Salim Lebih Diunggulkan Kembali Pimpin NU Kalsel di Konferwil IX 2023

Para pemilik 15 suara itu adalah PCNU Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Barito Kuala (Batola), Tapin, Hulu Sungai Tengah (HST), Hulu Sungai Selatan (HST), Hulu Sungai Utara (HSU), Tabalong, Balangan, Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru dan dua cabang istimewa; PCNU Alabio dan Kelua.

“Sebenarnya, pelaksanaan sidang dalam Konferwil IX NU Kalsel tidak perlu dibubarkan, karena taruhannya adalah nama besar NU,” tegas Syaifullah.

Bagi dia, publik yang menyaksikan perhelatan Konferwil NU Kalsel di Ponpes Rakha Amuntai bukan hanya dari kalangan warga Nahdliyin, karena organisasi Islam lainnya ikut pula mengikuti perkembangan dinamika yang berlangsung selama perhelatan akbar tersebut.

“Tentu, NU sebagai ormas Islam terbesar tentu sudah punya AD/ART sebagai petunjuk pelaksanaannya, kalau sudah terpenuhi tidak perlu dibubarkan,” cetusnya.

BACA JUGA : Perebutan Kursi Ketua NU Kalsel Makin Seru, Syaifullah Tamliha-Darul Quthni Disebut Masuk Bursa Kandidat

Syaifullah mengungkapkan penyebab ditundanya Konferwil IX NU Kalsel karena surat mandat ahlu haili wal aqdi (ahwa) tidak diterima panitia paling lambat sehari sebelum pelaksanaan Konferwil.

“Yang jadi pertanyaan, kenapa panitia pelaksana atau pun perwakilan PBNU yang datang ke Konferwil IX NU Kalsel tidak meneliti terlebih dahulu sebelum konferwil dimulai. Kenapa pula, pantiia tidak menyampaikan hal itu kepada utusan PBNU,” tuturnya.

Syaifullah menegaskan dirinya tidak merasa dirugikan dengan ditundanya Konferwil IX NU Kalsel di Ponpes Rakha Amuntai.

“Meski Konferwil NU Kalsel ditunda, tentu mandat dari PCNU tidak akan berubah. Yang dirugikan malah nama besar NU,” pungkas Syaifullah.(jejakrekam)

Pencarian populer:konferwil kalsel dibubarkan
Penulis Herry Yusminda
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.