Konferwil IX di Ponpes Rakha Ditunda, Ketua NU Kalsel : Keputusan PBNU, Itu Hal Biasa!

0

KETUA Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Selatan Dr H Abdul Hasib Salim menilai penundaan atau pembatalan konferensi wilayah (konferwil) merupakan hal biasa.

“MALAH ada beberapa PWNU lainnya pernah mengalami, bahkan konferwilnya dihentikan atau dibubarkan. Jadi, bukan hanya yang terjadi di Konferwil IX NU Kalsel di Ponpes Rasyidiyah Khalidiyah (Rakha) Amuntai saja,” kata Hasib Salim kepada awak media di Amuntai, Sabtu (10/6/2023).

Anggota DPRD Kalsel dari Fraksi PDIP ini meminta agar semua pihak, khususnya para pemilik suara terutama PCNU se-Kalsel bisa menerima keputusan yang telah diambil oleh PBNU.

Untuk diketahui, dalam Konferwil IX NU Kalsel yang sedianya berlangsung pada 8-11 Juni 2023, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staqut mengutus sebagai pemegang mandatnya adalah Ketua PBNU Prof Dr KH Mohammad Mukri yang juga Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar.

BACA : Salah Prosedur, PBNU Perintahkan Konferwil IX NU Kalsel di Ponpes Rakha Ditunda

Menuru Hasib, pihaknya tidak mempermasalahkan adanya penundaan Konferwil IX NU Kalsel hingga batas waktu yang belum ditentukan oleh PBNU.

“Kami akan mengikutinya (keputusan PBNU). Penundaan konferwil itu merupakan hal yang biasa, karena NU ingin menegakkan aturan NU itu sendiri agar lebih tertata dan sesuai aturan,” kata Ketua Harian Yayasan Ponpes Rakha Amuntai ini.

Meski begitu, Hasib juga menyesalkan mengapa panitia pelaksana Konferwil IX NU Kalsel tidak memberitahukan kepada pengurus PCNU sebagai pemilik suara atau peserta konferensi guna membawa surat mandat Ahwa (Ahlul Halli wal Aqdi),” tutur Hasib yang juga calon incumbent (petahana) dalam Konferwil IX NU Kalsel ini.

BACA JUGA : Terbelah Jadi 2 Kubu, Syaifullah Tamliha Siap Ikuti Permainan di Balik Tertundanya Konferwil NU Kalsel

Untuk diketahui, sistem Ahwa atau musyawarah mufakat guna memilih ulama yang akan menjadi Rais Syuriah PWNU. Sistem ini pun telah diterapkan NU pada  Muktamar ke-33 NU di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Model ini meniru pemilihan pemimpin di masa sahabat Rasulullah SAW pasca wafatnya Khalifah Umar bin Khattab RA.

BACA JUGA : Sukseskan Konferwil NU Kalsel di Ponpes Rakha, Warga Nahdiliyin Diserukan Gelar Shalat Hajat

Namun, Hasib menegaskan siapa pun yang terpilih dalam Konferwil IX NU Kalsel nantinya, baik Rais Syuriah maupun Ketua Tanfidziyah PWNU Kalsel periode 2023-2023 bisa melanjutkan program dan mengembalikan tradisi utama NU.

Sebelumnya, Sekretaris PWN Kalsel yang juga Ketua Pengarah (OC) Konferwil IX NU Kalsel, Berry Nahdian Forqan mengungkapkan keputusan penundaan itu diambil oleh utusan PBNU, yakni KH Mohamad Mukri dan Wakil Sekjen PBNU; HM Silahuddin. Dengan penundaan ini, praktis posisi Ketua Tanfidziyah PWNU Kalsel tetap dipegang KH Abdul Hasib Salim dengan Rais Syuriah; KH Muhammad Ramli.

BACA JUGA : Hargai Jasa KH Idham Chalid, Konferwil IX NU Kalsel Resmi Dibuka Diawali Pukul Rebana

“Jika Konferwil IX NU Kalsel tetap dilanjutkan, toh hasilnya tidak diakui oleh PBNU sebagai hasil dari konferensi wilayah. Ibaratnya, naik motor tidak punya SIM. Penundaan Konferwil IX NU Kalsel dengan batas waktu ditentukan, karena yang menentukan adalah PBNU,” kata Berry.(jejakrekam)

Penulis Herry Yusminda
Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.