Hadirkan YS Agus Suseno, Poliban Banjarmasin Angkat Revitalisasi Seni Tradisi Bapandung

0

SENI teater tutur yang berkembang di masyarakat suku Banjar Hulu dikenal dengan Bapandung di Kalimantan Selatan terus dibumikan agar tetap lestari.

SENI Bapandung ini telah dicatat masuk dalam warisan budaya tak benda dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada 2015 dengan nomor register 2015005492 untuk seni pertunjukan di Kalsel.

Bapandung berkembang di tengah masyarakat Banjar Hulu seperti di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Hulu Sungai Tengah (HST), Tapin hingga merambah Kabupaten Barito Kuala (Batola).

Berbeda dengan seni tradisional Banjar seperti Wayang Gong, Mamanda, dan lainnya, Bapandung dalam pertunjukannya mengangkat cerita mitos, legenda, cerita rakyat syair, hikayat hingga rekaan sang tukang pandung. Sebagai sarana hiburan masyarakat, dalam pertunjukannya busana atau pakaian yang dikenakan lebih sederhana dengan menonjolkan pakaian keseharian masyarakat.

BACA : Usai Wafatnya Abdussukur dan Gusti Jamhar, Siapa Pewaris Bapandung dan Balamut?

Demi bisa mencetak seniman muda pamandungan sebagai upaya revitalisasi tradisi lisan Bapandung, Program Kreativitas Masyarakat (PKM) Program Studi D3 Akuntansi Poliban Banjarmasin menggandeng Dewan Kesenian (DK) Kota Banjarmasin.

Diskusi kelompok terpumpun (FGD) dihelat Poliban Banjarmasin dengan menghadirkan Ketua DK Kota Banjarmasin Hajriansyah bersama narasumber berkompeten; YS Agus Suseno (budayawan dan sastrawan senior) dan dosen pendamping kegiatan; Nailiya Nikmah di Gedung W Akuntansi Poliban Banjarmasin, Kamis (1/6/2023).

BACA JUGA : Apresiasi Abdussukur MH, Walikota Banjarmasin Beri Santunan Keluarga Maestro Bapandung

“Seni Bapandung juga tak terlepas dari sosok seniman kawakan Banua yang telah meninggalkan kita, almarhum Abdussukur MH,” ucap Ketua DK Kota Banjarmasin, Hajriansyah kepada jejakrekam.com, Kamis (1/6/2023).

Menurut Hajriansyah, kehadiran YS Agus Suseno yang telah lama menggeluti seni tradisi masyarakat Banjar, termasuk Bapandung bisa memberi gambaran secara utuh seni tradisi tersebut.

“Apalagi, beberapa tahun terakhir ini seni Bapandung kembali dihidupkan oleh almarhum Abdussukur MH,” ucap owner Kampung Buku (Kambuk) Banjarmasin ini.

BACA JUGA : Kalsel Kembali Berduka, Maestro Seniman Bapandung Banjar Abdussukur MH Tutup Usia

Hajriansyah mengapresiasi kegiatan yang dihelat Poliban Banjarmasin sebagai bahan yang nantinya bisa dipresentasikan ke kancah nasional.

“Revitalisasi Bapandung tentu saja sebuah upaya yang baik dan strategis dalam pemetaan dan pemajuan kesenian tradisional ini di tengah kemajuan dunia digital hari ini,” kata Hajri-sapaan akrabnya.

F

Menurut dia, dari PGD ini akan lahir suatu catatan yang cukup rinci. Tentu saja, bisa melahirkan Pamandungan-pamandungan generasi baru di Kota Banjarmasin dan Kalsel secara umum. “Apalagi, Kak YS Agus Suseno merupakan narasumber yang berkompeten dalam seni tradisi masyarakat Banjar, khususnya Bapandung,” kata Hajri.

Dari FGD itu juga dibentuk tim Bapandung dari Poliban Banjarmasin Program Studi D3 Akuntasi diketuai Nabila Ahya Syaffitri dengan anggota; Muhammad Akmal, Evie Martha Hidayat, Nur Alima, dan Muhammad Mujahidin.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.