Warga Jejangkit Kecewa, Perwakilan Julong Group Dilempar Kotak Tisu Saat Pertemuan di DPRD Kalsel
EMOSI warga Jejangkit Kabupaten Barito Kuala tak tertahan saat audiensi dengan PT Palmina dan PT Putra Bangun Bersama (Julong Group) di DPRD Kalsel, Kamis (13/4/2023).
KEKESALAN warga ini dipicu aktivitas perusahaan yang masih saja melakukan pembuangan air dari kebun kelapa sawit ke sungai. Akibatnya, warga tak bisa bercocok tanam akibat lahan pertanian mereka terendam banjir.
Bahkan perwakilan Julong Group tersebut sempat dilempar kotak tisu oleh masyarakat yang memenuhi Ruang Rapat H Ismail Abdullah Lantai IV Gedung B DPRD.
BACA : Terdesak Ekspansi Kebun Sawit, Lahan Pertanian Dan Purun Di Batola Terus Menyusut
Bahkan ada sejumlah warga yang mencoba untuk mendatangi perwakilan perusahaan yang duduk berseberangan dengan masyarakat. Untungnya, sejumlah kepala desa yang hadir dan para anggota DPRD Kalsel dapat menenangkan puluhan warga yang sudah naik pitam tersebut.
“Beberapa waktu lalu sudah ada kesepakatan degan pihak perusahaan dimana salah satu poinnya adalah buangan air perkebunan kelapa sawit tak boleh lagi mengalir ke sungai,” teriak salah satu warga.
Kenyataan yang terjadi, kesepakatan tersebut tak pernah dijalankan pihak perusahaan. Akibatnya, banjir masih saja melanda sejumlah desa di Jejangkit.
“Kami minta perusahaan menaati apa yang sudah menjadi kesepakatan beberapa waktu lalu. Jangan sampai kami menggunakan ‘hukum adat’ karena sudah kecewa dengan sikap perusahaan,” ucap salah satu warga lainnya yang nampak emosi.
BACA JUGA : Walhi Sebut Kalsel Sedang Sakit, Lahan Pertanian Terancam Ekspansi Tambang Dan Sawit
Camat Jejangkit, Mukti Wohono tak menampik jika dalam kurun tiga tahun terakhir sejumlah desa di Jejangkit terendam banjir. “Banjir paling parah pada 2021 lalu. Kemudian dilanjutkan pada 2022 dan 2023 ini. Imbasnya tentu masyarakat kesulitan dalam bercocok tanam,” ucapnya.
Arya, Tim Savorting utusan perusahaan menyebut, ada sejumlah poin yang menjadi kesepakatan beberapa waktu lalu sudah mereka lakukan. Namun ia menyebut pihaknya tak bisa menutup semua saluran air karena akan berdampak terhadap warga lain.
Terkait masalah yang ada di Jejangkit, secara kontek sebenarnya menurut dia, disebakan oleh alam. Namun, pihaknya juga berupaya untuk membantu masyarakat sekitar dengan mengupayakan sejumlah solusi.
Sekretaris Komisi III DPRD Kalsel, Gusti Abidinsyah menyayangkan sikap perusahaan yang tak komitmen dengan hasil kesepakatan pertemuan beberapa waktu lalu.
BACA LAGI : Tolak Ekspansi Kebun Sawit, Warga Desa Jambu Baru Mengadu Ke DPRD Batola
Politisi Partai Demokrat ini menyebut seharusnya pihak perusahaan memikirkan dan mendengarkan apa yang menjadi keinginan warga sekitar.
“Kalau perusahaan peduli dengan masyarakat, persoalan ini pasti sudah selesaidan tidak perlu sampai ke sini. Saya minta perusahaan buka mata, hati dan telinga,” ucapnya.
Dari pertemuan ini ada tiga kesepakatan yang akan dilaksanakan. Pertama kepada pihak perusahaan PT. Palmina dan PT. Putra Bangun Bersama, dalam tiga hari untuk segera mengevaluasi dan mengambil tindakan/langkah konkrit terhadap masyarakat di Wilayah Kecamatan Jejangkit.
Kedua, kepada pihak perusahaan PT. Palmina dan PT. Putra Bangun Bersama, untuk segera meninjau langsung ke lapangan bersama dengan unsur terkait baik masyarakat dan pemerintahan.
Ketiga, sehubungan dengan dampak yang ditimbulkan kepada masyarakat diminta kepada pihak perusahaan PT. Palmina dan PT. Putra Bangun Bersama, untuk segera membuat kajian dan mengevaluasi hasil kondisi di lapangan.(jejakrekam)
Pencarian populer:https://jejakrekam com/2023/04/14/warga-jejangkit-kecewa-perwakilan-julong-group-dilempar-kotak-tisu-saat-pertemuan-di-dprd-kalsel/