Sudah Ditertibkan Makin Marak, Fenomena Tahunan Gepeng dan Manusia Gerobak di Bulan Puasa

0

FENOMENA tahun saban bulan Ramadhan adalah kehadiran para gelandangan dan pengemis (gepeng), termasuk manusia gerobak yang bertebaran seantero Kota Banjarmasin.

MEMANFAATKAN bulan puasa yang ditandai dengan banyak warga bersedekah atau berbagi hingga membayar zakat, khususnya kalangan umat muslim yang mampu diduga jadi penyebabnya.

Pemandangan ini bisa terlihat di sepanjang ruas Jalan Brigjen H Hasan Basry, Kayutangi serta sejumlah kawasan lainnya di Kota Banjarmasin.

Di sepanjang jalan di kawasan Kayutangi, berjejer manusia gerobak serta tukang becak yang berharap belas kasihan dan derma dari para pengguna jalan. Kondisi ini diduga makin parah, pasca pandemi Covid-19 yang membuat kondisi perekonomian masyarakat menurun tajam.

BACA : Bukan Lagi Jadi Hiburan, Antropolog ULM Sebut Badut Jalanan Model Pengemis Berbungkus Tokoh Kartun

“Masalah gepeng dan manusia gerobak ini sebenarnya sudah sering dilakukan penindakan di lapangan. Baik sebelum bulan Ramadhan maupun saat memasuki bulan puasa seperti sekarang,” ucap Kepala Satpol PP Kota Banjarmasin, Ahmad Muzaiyin kepada jejakrekam.com di Balai Kota, Senin (3/4/2023).

Menurut dia, walau ada penindakan dan penertiban di lapangan, faktanya justru keberadaan manusia gerobak, gepeng dan lainnya malah makin marak.

BACA JUGA : Butuh Modal, Tak Semua Pengemis Itu dari Keluarga Tak Mampu

“Batas kewenangan kami hanya menjalankan giat penindakan dan pengawasan dengan menerjunkan personel atau mobil patroli. Selebihnya, usai penindakan ada kewenangan dinas terkait dalam menanganinya,” tutur Muzaiyin.

Mantan Camat Banjarmasin Timur ini menerangkan demi menjaga ketertiban dan kenyamanan masyarakat dalam menjalani ibadah selama bulan Ramadhan, akan digencarkan lagi giat penertiban gepeng.

“Insya Allah, saat memasuki pekan ketiga dan keempat di bulan Ramadhan tahun ini, kami coba lebih gencarkan giat lagi,” kata Muzaiyin.

BACA JUGA : Bulan Ramadhan, Satpol PP Siap Tindak Tegas Manusia Gerobak

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Banjarmasin, Dolly Syahbana menerangkan hingga saat ini belum didapat informasi adanya rencana penertiban gepeng di bulan puasa.

“Kecuali, ketika ada razia Satpol PP itu melibatkan pihak kami (Dinsos) agar bisa sekaligus diasesmen,” ujar Dolly.

Apakah tidak ada koordinasi dalam razia atau operasi yustisi terkait keberadaan gepeng di Banjarmasin selama ini? Dolly enggan menjawabnya.

Mantan Kepala Bagian Tata Pemerintahan (Tapem) Setdakot Banjarmasin ini memastikan dalam waktu dekat akan bersinergi dengan Satpol PP dalam penertiban gepeng dan manusia gerobak.

BACA JUGA : Penduduk Miskin Banjarmasin Terdata 34.839 Orang, DPRD Segera Revisi Perda Penanggulangan Kemiskinan

“Kami akan mendata para gepeng yang terjaring, apakah mereka telah terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) ,” beber Dolly.

Ia menyebut masalah data ini menjadi hambatan dalam penanganan masalah penyandang sosial dan kesejahteraan itu.  Terlebih lagi, jika gepeng itu ternyata tidak masuk dalam DTKS.

“Jika belum termasuk, maka akan dilakukan pembinaan dan dicoba agar bisa masuk ke DTKS. Bisa jadi, para gepeng yang berkeliaran di jalan itu justru merupakan orang-orang yang masih mampu,” beber Dolly.

BACA JUGA : Dinas Sosial Klaim Angka Kemiskinan Ekstrem Telah Menurun Di Banjarmasin

Dia juga menduga ada kemungkinan para gepeng termasuk manusia gerobak ini justru ada pihak sebagai koordinator di lapangan.

“Sebab, saat akan memasuki bulan Ramadhanm, tiba-tiba saja banyak dan marak bermunculan para gepeng ini, ada kemungkinan pihak yang sengaja mengkoordinirnya,” pungkas Dolly.(jejakrekam)

Penulis Ferry Oktavian
Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.