Jelang Masuknya Bulan Puasa, Berharap Berkah Ramadhan, Tradisi Berziarah Dilakoni Warga Banjarmasin

0

SEHARI sebelum datangnya bulan suci Ramadhan 1444 Hijriyah, tradisi nyekar atau ziarah ke makam orangtua, sanak saudara atau famili terdekat dilakoni warga Banjarmasin.

SEJUMLAH komplek pemakamam umum pun didatangi warga untuk sekadar berdoa di depan pusara dan mengharap berkah datangnya bulan puasa.

Hal ini tampak di kawasan komplek pemakaman muslim di Jalan Malkon Temon, Surgi Mufti persisnya di belakang Masjid Jami Sungai Jingah, Banjarmasin, Rabu (22/3/2023).

Kedatangan para peziarah juga membawa rezeki bagi para pedagang bunga rampai yang biasanya digunakan untuk ditabur atau ditaruh di atas pusara. Tampak di kawasan pekuburan di ruas jalan ini dipenuhi para peziarah.

BACA : Sempatkan Ziarah ke Guru Sekumpul, Toko Andalas Panen Rezeki dari Tamu MTQ Nasional XXIX Kalsel

Tampak beberapa peziarah membawa air serta bunga-bunga harum di makam keluarganya. Mereka juga membacakan surat Fatihah, Yasin dan doa-doa yang dipanjatkan kepada Sang Khalik.

“Setiap mau memasuki bulan puasa, saya biasanya berziarah ke makam ayah yang sudah puluhan tahun meninggalkan kami. Begitu pula, ziarah kami laksanakan jelang Hari Raya Idul Fitri,” ucap Ahmad Yuliansyah (55 tahun), warga Banjarmasin kepada jejakrekam.com, Rabu (22/3/2023).

Kebetulan, Yuliansyah juga membawa sanak keluarga dan keluarga besar untuk berziarah ke makam orangtua serta neneknya.

BACA JUGA : Harap Berkah Sultan Suriansyah, Walikota Ibnu Sina dan Rombongan Ziarah ke Makam Raja Banjar Pertama

“Sudah puluhan tahun orangtua dan nenek kami telah meninggal dunia. Kami berharap dengan keberkahan datangnya bulan suci Ramadhan ini, alam kubur mereka dilapangkan oleh Allah SWT,” kata Yuliansyah menguntai doa.

Selain berziarah, Yuliansyah mengatakan saban tahun juga mendatangkan pusara ayah dan neneknya agar bisa dibersihkan para petugas makam. Terutama, dari rerumputan liar yang tumbuh di atas pusara atau sekelilingnya.

BACA JUGA : Pekuburan Malkon Temon Terendam Picu Kunjungan Penziarah Menurun Jelang Ramadhan

“Jika kita tidak rajin ziarah, karena komplek pekuburan padat, bisa saja kuburan orangtua kami ini dihimpit oleh kuburan baru,” ucap Yuliansyah.

Menurut dia, kedatangan bulan puasa serta lebaran merupakan momentum terpenting bagi keluarga besarnya untuk berkumpul. Terlebih lagi, bisa berziarah bersama di makam leluhur.

“Kami biasanya usai berziarah juga saling memaaf-maafan dengan keluarga besar. Jadi, saat menjalani ibadah puasa dan ibadah lainnya di bulan Ramadhan bisa terasa plong. Semoga semua kesalahan dan dosa-dosa kita terampuni,” beber Yuliansyah.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.