Hujan Lagi Banjir Lagi, 5 Kecamatan di Kabupaten HST Kembali Diserbu Luapan Air Sungai

0

DURASI hujan yang terbilang lama dengan intensitas tinggi kembali berdampak bagi Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan.

PEMUKIMAN warga dan fasilitas publik yang berada di kaki bukit Pegunungan Meratus ini kembali dilanda banjir. Saat air sungai meluap di Kota Barabai dan sekitarnya, khususnya sirene terpasang di jembatan DPRD HST berbunyi menandakan bagi warga untuk siaga banjir pada Kamis (16/3/2023) malam.

“Saat ini, Kabupaten HST ditetapkan status siaga darurat bencana banjir. Sebab, sudah ada lima kecamatan yang telah terdampak banjir sejak Kamis (16/3/2023) malam hingga kini. Yakni, Kecamatan Hantakan, Haruyan, Barabai, Pandawan dan Batu Benawa,” ucap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten HST, Budi Haryanto kepada jejakrekam.com, Jumat (17/3/2023).

BACA : Libatkan Praktisi, Relawan Gabungan Bantu Pemulihan Mental untuk Penyintas Banjir HST

Menurut dia, dari pantauan di lapangan dengan menerjunkan tim rescue dan relawan, beberapa wilayah terdampak banjir memang mengalami curah hujan dengan intensitas rendah, sedang dan tinggi hingga Kamis (16/3/2023) dini hari hingga berlanjut pada Jumat (17/3/2023) siang.

“Akibatnya tinggi curah hujan membuat permukaan air mengalami kenaikan, sehingga air meluap dan menyerbu pemukiman dan serta jalan. Beberapa rumah warga juga ikut terendam,” beber Budi.

BACA JUGA : Butuh Banyak Bantuan, Wabup Berry Minta Pemerintah Pusat Tengok Bencana Banjir HST

Dia mencontohkan ketinggian air banjir di Desa Aluan Besar, Kecamatan Batu Benawa  antara 15-45 centimeter, kemudian masuk ke dalam rumah warga dengan ketinggian 5-15 centimeter.

“Sedangkan untuk ketinggian air di Simpang Empat Haruyan setinggi 30-40 centimeter, tetapi saat ini sudah mengalami penurunan dan berangsur-angsur. Walau cuaca masih berawan, tapi hujan sudah reda,” kata Budi.

Ia mengimbau agar seluruh warga selalu waspada dan jangan panik, terutama yang bermukim di bantaran sungai, dataran rendah serta daerah rawan banjir.

BACA JUGA : Optimalkan Pengawasan, Polda Kalsel Pastikan Tak Ada Aktivitas Tambang Liar Di Pegunungan Meratus HST

Dampak banjir yang merendam rumah warga, khususnya terparah di Kecamatan Batu Benawa, Haruyan dan Hantakan, membuat Pemkab HST bersama Polres HST serta Kodim 1002/Barabai menerjunkan personel bergerak ke lapangan membatu warga terdampak.

Data sementara dirilis BPBD HST, ada 1.340 rumah warga terendam dengan 4.188 jiwa terdampak banjir. Hingga dilaporkan ada 162 mengungsi ke tempat yang aman. Tercatat, ada 11 desa terdampak dari 5 kecamatan yang ada di Kabupten HST. Hingga, ada 10 tempat ibadah tergenang, 9 sekolah, 5 kantor, satu puskemas dan 2 pasar, turut terdampak.

Guna membantu warga terdampak banjir, Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan (Dinsos PPPK-PPPA) Kabupten HST, bersama BPD dan Kecamatan Hantakan dan Haruyan mendirikan dapur umum di Gedung Juang Barabai.

BACA JUGA: Selamatkan Meratus Jadi Isu Nasional, GEMBUK-Walhi Usung 4 Tuntutan Mengadu ke Jakarta

Perintah ini langsung diberikan Sekretaris Daerah Kabupaten HST Muhammad Yani agar BPBD untuk siaga evakuasi warga yang terdampak dan untuk SKPD lainnya untuk saling kolaborasi mendukung penanganan banjir.

Camat Hantakan, Sahri Ramadhan menyampaikan banjir di wilayah Hantakan terjadi di Desa Kindingan, Murung B, Bulayak, Patikalain, Pasting, Patikalain dan Hantakan.

“Kami sudah berkordinasi dengan Dinas Sosial untuk berikan makan malam melalui dapur umum Dinsos, koordinasi juga dilakukan dengan BPBD sambil mengimbau warga warga di bantaran sungai terkait keselamatan jiwa,” kata Camat Hantakan Sahri Ramadhan.

BACA JUGA : Demi Selamatkan Meratus HST, Walhi Kalsel Desak PKP2B PT AGM Dicabut

Dia menjelaskan pembagian nasi bungkus kepada warga terdampak banjir juga dibantu pihak Satpol PP, polisi dan tentara, para relawan serta pemerintahan desa.

“Ada beberapa desa sudah buka dapur umum dengan dana desa. Seperti di Desa  Murung B. Untuk kekurangan logistik dibantu oleh Dinsos. Kami juga berkoordinasi dengan Satpol PP dan Damkar, dibantu relawan membersihkan rumah warga terdampak banjir di Desa Murung B dan desa lainnya,” ucap Sahri Ramadhan.

BACA JUGA : Minta Kabupaten HST Dikeluarkan dari Wilayah Tambang, Bupati Aulia Oktafiandi Surati Menteri ESDM

Mengenai Jembatan Patikalain yang putus akibat terdampak banjir, Camat Hantakan ini mengatakan sudah dilaporkan ke Dinas PUPR Kabupaten HST untuk penanganan secepatnya.

“Saat ini, pihak pemerintah desa telah mengakomodir pembuatan jembatan darurat dengan berkoordinasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) HST untuk penggunaan dana desa,” beber Sahri.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.