Pemilihan Putra Putri Sasirangan, Ajak Pemuda Untuk Tidak Malu Besasirangan

0

PENGANUGRAHAN putra putri sasirangan, dalam Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) sebagai pelopor anak muda yang mencintai akan sasirangan, menjadi salah satu rangkaian acara dari BSF ke-7.

PEMILIHAN Putra Putri Sasirangan ini, diikuti 93 peserta terdiri dari 43 orang putra dan 50 orang putri. Yang mana dari mereka semua terpilih 10 pasangan putra putri yang lolos ke babak grand final, Sabtu (11/3/2023) malam.

Dalam pemilihan yang bertemakan ‘Bersama Merangkai Budaya, Ciptakan Inovasi, Kreasi dan Cinta Tradisi’ berhasil mencetak 7 pasang putra putri sasirangan yang baru.

BACA: Dari Even BSF, Pemkot Banjarmasin Target Kain Sasirangan Tembus Pasar Nasional dan Internasional

Dari kontes yang diadakan di atas panggung apung siring depan Hotel Batung Batulis tersebut, keluar sebagai Juara Utama Putra Putri Sasirangan, Luthfi Riqo Perdana dan Septiananda Arline Noya.

Wakil Walikota Banjarmasin H Arifin Noor mengharapkan, visi misi yang telah di sampaikan oleh Putra Putri Sasirangan ini bisa terealisasi. “Semoga visi misi mereka itu nanti bisa menjadi inovasi agar sasirangan dapat lebih dikenal lagi baik menasional bahkan mendunia,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, akan membantu mereka yang hari ini menjadi putra putri sasirangan. Bersama berkolaborasi dengan masyarakat dan industri dalam memperkenalkan sasirangan melalui Putra Putri Sasirangan. “Nanti kita akan tingkatkan juga dari para pengrajin, desainer, penjahit, marketing agar bisa ikut mendorong sasirangan ini menjadi lebih diminati,” tuturnya.

BACA JUGA: Naikkan Pamor Kain Kebanggaan Banua, Paman Birin Apresiasi Gelaran BSF

Arifin juga akan mencoba menggalakan program sekiranya nanti dari anak-anak SD maupun TK bisa senang untuk memakai sasirangan. “Semoga dengan semua itu, ini dapat menjadi lumbung perekonomian di Banjarmasin dari sisi ekonomi kreatif berbasis budaya,” harapnya.

Sementara itu sang Juara Putri Sasirangan, Septiananda Arline Noya mengharapkan agar para anak muda di generasi sekarang untuk tidak malu dan bangga memakai sasirangan. “Karena sasirangan itu adalah budaya kita yang harus dilestarikan, kalau bukan kita siapa lagi,” ujarnya.

Diungkapkan setelah terpilih menjadi Putri Sasirangan ini, ia akan menjalankan program kerjanya yang merupakan visi dan misi yang saat ini ia emban. “Dalam program itu kami akan bekerja sama dengan para pelajar untuk membuat sasirangan, dimana nantinya itu akan dimuat dalam pelajaran muatan lokal mereka,” tutupnya.(jejakrekam)

Penulis Fery Hidayat
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.