Banjarmasin Hanya Raih Sertifikat Adipura 2022, Sekda Ikhsan Klaim Bukan Penurunan Prestasi

0

KOTA Banjarmasin pernah mencetak sejarah dengan quatrick meraih Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2015 di masa Walikota Muhidin, usai keluar dari predikat kota terkotor di era pendahulunya,’ Walikota HA Yudhi Wahyuni.

BERLANJUT pada 2016 di masa pemerintahan transisi di Balai Kota Banjarmasin saat dipegang Penjabat Sementara (Pjs) Walikota HM Thamrin. Hingga, dua tahun berturut-turut pada 2017 dan 2018, Piala Adipura bisa diboyong ke Banjarmasin di masa duet Walikota Ibnu Sina dan Wakil Walikota Hermansyah.

Dalam even penghargaan untuk mengganjar kota yang berhasil dalam pengelolaan kebersihan (sampah) dan lingkungan. Hanya ada lima kota yang meraih Piala Adipura Kencana, penghargaan tertinggi.

Yaitu, kategori Kota Sedang; Bontang, Jepara dan Bitung. Sedangkan, kategori kota besar diraih Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Sementara, Adipura Kencana kategori kota metropolitan diberikan kepada Kota Surabaya, Jawa Timur.

BACA : Quatrick Adipura, Tunjangan per Bulan Pasukan Kuning Naik Rp 1,5 Juta

Ada empat kategori penghargaan Adipura 2022 yang langsung diserahkan oleh Menteri LHK Siti Nurbaya di Auditorium Soedjarwo, Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Selasa (28/2/2023).

Yakni, sertifikat Adipura, plakat Adipura, piala Adipura dan penghargaan tertinggi adalah Adipura Kencana untuk 149 kota/kabupaten se-Indonesia yang dinilai Kementerian LHK dalam menjaga kebersihan dan pengelolaan lingkungan perkotaan.

Lantas bagaimana dengan Kota Banjarmasin? Penghargaan yang diraih Kota Banjarmasin hanya berupa sertifikat Adipura yang diterima oleh Sekda Kota Banjarmasin, Ikhsan Budiman.

Banjarmasin diganjar sertifikat Adipura karena kinerjanya dalam pengelolaan sampah dan ruang terbuka hijau (RTH) kota tahun 2022 dalam kategori kota besar.

BACA JUGA : Kalau Adipura Kencana, Walikota Ibnu : Kita Arak di Darat dan Sungai

“Tidak ada istilah penurunan prestasi dalam pengelolaan kebersihan terkait sampah dan lingkungan bagi Kota Banjarmasin, walau hanya dapat sertifikat Adipura,” ucap Sekda Kota Banjarmasin, Ikhsan Budiman saat dikontak jejakrekam.com, Selasa (28/2/2023).

Menurut dia, walau Banjarmasin tidak mendapat plakat Adipura atau merebut kategori tertinggi Adipura Kencana, namun dedikasi kota ini dalam menjaga kebersihan dan penyediaan RTH tetap diapresiasi Kementeran LHK.

BACA JUGA : Keluar Dari Predikat Kota Terkotor, Ini Terobosan Masa Walikota HA Yudhi Wahyuni Saat Pimpin Banjarmasin

“Jadi, tidak benar, penghargaan sertifikat Adipura ini merupakan prestasi yang menurun bagi Kota Banjarmasin. Sebab, beberapa tahun selama pandemi Covid-19, memang tidak pernah ada penilaian lagi, khususnya tim Kementerian LHK yang turun ke kota atau kabupaten yang dinilai,” ucap mantan pejabat Pemkab Tanah Bumbu ini.

Ikhsan Budiman menyebut ada perubahan indikator dalam penilaian Adipura yang diberlakukan Kementerian LHK.

“Jadi, Kota Banjarmasin masuk kategori kota besar hanya mendapat sertifikat Adipura, bukan berbentuk plakat,” cetus lulusan Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin ini.

BACA JUGA : Selain Raih Penghargaan Adipura, Pemkot Banjarmasin juga Terima DID Rp 9,4 Miliar

Meski begitu, Ikhsan menekankan agar penghargaan Adipura ini menjadi pelecut bagi Kota Banjarmasin dalam menjaga kebersihan dan lingkungan, khususnya sungai-sungai yang ada. “Jangan sampai dengan capaian ini membuat kita puas,” katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin, Afrizaldi justru mengeritik jika hanya meraih penghargaan berupa sertifikat Adipura, malah mencerminkan ada penurunan prestasi.

“Sebelumnya, beberapa tahun Kota Banjarmasin bisa memboyong piala Adipura. Bahkan, dibuatkan bundaran tugu mini Adipura di pertigaan Jalan Pasar Baru-Jalan Lambung Mangkurat Kota Banjarmasin,” ucap Sekretaris Fraksi PAN DPRD Banjarmasin ini.

BACA JUGA : Gara-Gara Pasar Kalindo, Banjarmasin Gagal Raih Adipura Kencana

Afrizaldi mengingatkan pesan dari penghargaan berupa sertifikat Adipura dari Kementerian LHK itu harus jadi interopeksi diri bagi Pemkot Banjarmasin, khususnya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sebagai leading sectornya.

“Khususnya lagi, masalah persampahan dan lingkungan hidup. Ya, bisa saja itu buah dari kinerja DLH Kota Banjarmasin yang mengalami penurunan,” kata Afrizal.(jejakrekam)

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2023/02/28/banjarmasin-hanya-raih-sertifikat-adipura-2022-sekda-ikhsan-klaim-bukan-penurunan-prestasi/
Penulis Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.