Keluar dari Predikat Kota Terkotor, Ini Terobosan Masa Walikota HA Yudhi Wahyuni Saat Pimpin Banjarmasin

0

MANTAN Walikota Banjarmasin H Achmad Yudhi Wahyuni telah meninggalkan warga ibukota Kalimantan Selatan, Jumat (17/12/2021).

NAMUN, banyak terobosan terkait kebijakannya selama menjabat orang nomor satu di Balai Kota patut dikenang dan dilanjutkan.

Anggota Komisi III DPRD Kota Banjarmasin dari Fraksi Golkar, Sukhrowardi mengungkapkan banyak kebijakan yang dilahirkan mendiang HA Yudhi Wahyuni saat menjabat walikota periode 2005-2010.

Menurut Sukhrowardi, saat Banjarmasin dicap sebagai kota terkotor di Indonesia akibat pengelolaan sampah amburadul justru bisa ditangani oleh almarhum Yudhi Wahyuni.

“Banjarmasin bisa keluar dari predikat kota terkotor lewat operaasi yustisi di masa Walikota HA Yudhi Wahyuni pada 2006. Kebijakan itu diterapkan secara bertahap selama menjabat walikota,” tutur Sukhrowardi kepada jejakrekam.com, Jumat (17/12/2021).

BACA : Ribuan Orang Shalatkan Mantan Walikota Banjarmasin HA Yudhi Wahyuni di Masjid Al Jihad

Selama periode 2006-2009, operasi yustisi kebersihan diterapkan Walikota Yudhi Wahyuni di Jalan A Yani Km 1-6, Jalan Sutoyo S (Teluk Dalam), Jalan Brigjen H Hasan Basry (Kayutangi), Jalan Belitung, Jalan Sulawesi (Pasar Lama). Termasuk, pemindahan tempat pembuangan sampah (TPS) ke jalan arteri, tidak lagi di jalan protokol atau jalan utama berdasar Perda Nomor 4 Tahun 2000.

“Saat itu, warga yang membuang sampah sembarangan dikenakan sanksi denda Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu, sehingga memberi efek jera. Ini kebijakan yang bagus untuk dilanjutkan lagi,” ucap Sukhrowardi.

Tak hanya itu, Sukhrowardi mengatakan di masa Walikota Yudhi Wahyuni juga digalakkan program penghijauan kota, sehingga pepohonan ditanam seperti di kawasan Jalan Hasanuddin HM, Kayutangi, Jalan Lambung Mangkurat, hingga memperjuangkan ruang terbuka hijau (RTH) Kamboja menjadi taman publik.

BACA JUGA : Banjarmasin Terancam Tenggelam, Pakar Hukum ULM Nilai Perda Sungai Tumpang Tindih Dan Jadi Macan Kertas

“Ini bukti keseriusan Pemkot Banjarmasin di masa Yudhi Wahyuni. Bahkan, pemerintah kota juga melibatkan LSM dan komunitas masyarakat untuk keluar dari predikat kota terkotor. Ternyata berhasil hingga Banjarmasin sekarang bisa meraih Adipura,” tutur Sukhrowardi.

Anggota Komisi III DPRD Kota Banjarmasin, Sukhrowardi. (Foto Dokumentasi JR)

Sebagai kolega almarhum Yudhi Wahyuni, Sukhrowardi pun mengingatkan jasa mantan Ketua DPW PAN Kalsel itu ketika membatasi jam tayang tempat hiburan malam (THM) serta penutupan pada malam Jumat karena Banjarmasin banyak majelis pengajian patut didukung dan dipertahankan.

“Di masa Pak Yudhi Wahyuni, THM tak berani melanggar dengan pengawasan ketat dari Satpol PP Kota Banjarmasin. Apalagi jelas ada payung hukum untuk penegakan aturan,” ucap anggota Fraksi Golkar DPRD Banjarmasin ini.

Menurut Sukhrowardi, di masa Yudhi Wahyuni bersama Wakil Walikota Alwi Sahlan juga digiatkan pembersihan bantaran sungai yang sempat dihuni bangunan liar baik toko, kios maupun lainnya. Terbukti, kawasan Jalan Jafri Zamzam yang dulu marak kios atau warung dibebaskan, Jalan Belitung Darat, kawasan Pasar Sudimampir Baru, serta beberapa kawasan lainnya bersih dari bangunan liar.

“Puncaknya adalah ketika kawasan Jalan Veteran bisa dibebaskan di masa Yudhi Wahyuni. Bahkan, konsep pembangunan kawasan Pecinan juga digagas di masa Yudhi Wahyuni,” beber Sukhrowardi.

BACA JUGA : Revitalisasi Sungai Banjarmasin Butuh Payung Hukum, Ini Analisis dari Akademisi Uniska

Masih menurut dia, dengan adanya gebrakan di masa Yudhi itu sepatutnya bisa dilanjutkan lagi, sehingga persoalan yang dihadapi kota bisa berkurang. Konsep penataan ala Yudhi Wahyuni terbilang berhasil, meski masa jabatan periode kedua tertahan karena kalah dalam Pilwali Banjarmasin 2010.

“Yang pasti, kebijakan yang baik di masa Yudhi Wahyuni seperti pembebasan Pasar Kapuk dan Pasar Burung di kawasan Ujung Murung dilanjutkan oleh penggantinya, Walikota Muhidin. Hingga kini, pola penyiringan Sungai Martapura pun sebenarnya diawali di masa Yudhi Wahyuni,” papar Sukhrowardi.

BACA JUGA : Eks Walikota HA Yudhi Wahyuni Sakit, Banyak Kebijakan di Eranya Bikin Kota Bersih

Dia berharap Walikota Ibnu Sina di periode kedua ini bisa meneruskan impian Yudhi Wahyuni untuk mengembalikan marwah Banjarmasin sebagai kota berbasis sungai.

“Apalagi dalam segi anggaran, pemerintah kota sekarang jauh lebih baik dibanding dulu. Di era Walikota HA Yudhi Wahyuni, walau terbatas anggaran tetap melakukan terobosan yang justru bisa kita nikmati sekarang,” tandas Sukhrowardi.(jejakrekam)

Penulis Iman Satria/Didi GS
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.