Gaet 6 Distributor, Turunkan Angka Inflasi, Pemkot Banjarmasin Gelar Bazar Murah di Lapangan Kamboja

0

MASUK daerah cukup tinggi angka inflasinya pada 2022, Pemkot Banjarmasin melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) gencar melaksanakan operasi pasar.

BEKERJASAMA dengan Tim Penggerak PKK Kota Banjarmasin, kali ini operasi pasar didesain dengan model bazar murah atau pasar murah di Lapangan Kamboja, Jalan Anang Adenansi, Banjarmasin, Selasa (31/1/2023).

Walikota Ibnu Sina mengakui berdasar arahan dari pemerintah pusat, khususnya dari Kementerian Perdagangan dalam mengendalikan laju inflasi di Kota Banjarmasin, maka diterapkan formula operasi pasar.
“Ada tiga rangkaian dalam pengendalian inflasi di Banjarmasin. Yakni, bazar murah, pasar murah serta operasi pasar,” ucap Walikota Ibnu Sina, saat memantau pelaksanaan stand-stand yang menggelar bazar atau pasar murah di Lapangan Kamboja.

BACA : Target Gelar 20 Kali Pasar Murah, Walikota Ibnu Sina Sebut Laju Inflasi Banjarmasin Terus Turun

Guna menstabilkan harga, Disperdagin Kota Banjarmasin menggandeng 6 distributor, 41 pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) serta 12 usaha peningkatan pendapatan keluarga (UP2K) kelurahan di Kecamatan Banjarmasin Tengah.

Dalam bazar mruah ini disediakan berbagai stok barang yang bisa dibeli warga. Benar saja, barang seperti paket sembako dan lainnya diserbu warga hingga ludes. Sebab, masing-masing warga bisa mendapat kebutuhan beras premium, telur, minyak dan lainnya dengan harga murah. Bahkan, untuk pembelian satu rak telur, para pembeli dapat bibit tanaman cabai.

BACA JUGA : Penyokong Utama Ekonomi Kalsel, BI Catat Tingkat Inflasi Kota Banjarmasin Kian Terkendali

“Dengan adanya operasi pasar, bazar murah dan pasar murah ini, Banjarmasin bisa menekan angka inflasi. Dari sebelumnya, 7,3 turun ke angka 6,9, jelas operasi pasar ini berhasil signifikan menurunkan angka inflasi di Kota Banjarmasin,” kata Ibnu Sina.

Dia berharap lewat operasi pasar serta strategi lainnya bisa berdampak positif bagi masyarakat, terutama dalam menghadapi kenaikan harga barang, khususnya bahan pokok.

BACA JUGA : Angka Inflasi Terus Tergerek, Krisis Pangan Bisa Jadi Ancaman Nyata bagi Kalsel

“Terpenting, program ini tepat sasaran karena yang disasar adalah keluarga masyarakat miskin atau miskin ekstrem. Jadi, mereka bisa mendapat harga murah dari barang yang dijual di bazar murah,” imbuh Ibnu Sina.(jejakrekam)

Penulis Fery Oktavian
Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.