Jangan Gagal Lelang Lagi, Proyek Penggantian Jembatan Sulawesi 2 Dikucur Dana Rp 16 Miliar

0

SEMPAT gagal tender pada 2020 dengan nilai segede Rp 12,5 miliar, kini pembangunan Jembatan Sulawesi 2 dilanjutkan kembali oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin.

DALAM laman LPSE Kota Banjarmasin telah ditayangkan lelang proyek pekerjaan fisik penggantian Jembatan Sulawesi 2 senilai Rp 16 miliar pada 20 Mei 2022.

Jembatan ulin yang menghubungkan Jalan Sulawesi, Pasar Lama ke Jalan Masjid Jami, Antasan Kecil Timur (AKT), Banjarmasin, akan segera dibongkar diganti dengan konstruksi beton dengan model melengkung, mendampingi Jembatan Sulawesi 1.

Sekretaris Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Riny Subantari mengakui saat ini proyek fisik penggantian Jembatan Sulawesi 2 memasuki tahap lelang dengan pagu anggaran Rp 16 miliar. Diagendakan berdasar tahap tender dari pengumuman hingga penandatangan kontrak bagi pemenang tender berakhir pada 30 Juni 2022.

BACA : Tahun Ini : Jembatan Sulawesi dan Pasar Pagi Digarap, 2023 : Giliran Pramuka-Sei Gampa

“Proyek penggantian Jembatan Sulawesi 2 ini memang melanjutkan proyek serupa pada 2017 lalu. Sebab, pada 2020 lalu, sempat gagal lelang,” kata Riny kepada jejakrekam.com, Rabu (25/6/2022).

Karena sudah dialokasikan anggarannya dalam APBD Banjarmasin tahun 2022, Riny menyebut dinasnya segera membuka tender terbuka bagi para penyedia jasa konstruksi berdasar kualifikasi.

Sementara itu, anggota Komisi II DPRD Banjarmasin Muhammad Isnaini mengingatkan agar Dinas PUPR benar-benar selektif dan hati-hati dalam tender proyek penggantian Jembatan Sulawesi 2.

BACA JUGA : Oprit Jembatan Sulawesi Dibebaskan, Pemilik Mulai Bongkar Bangunan

“Sebab, pada 2020 lalu, pernah gagal lelang. Jangan sampai itu terulang lagi, karena Jembatan Sulawesi 2 sudah saatnya dibangun karena menjadi poros penting penghubung wilayah tengah dan utara Banjarmasin,” ucap politisi Gerindra ini.

Untuk diketahui, pada 27 Maret 2020, melalui surat kuasa pengguna anggaran Dinas PUPR Banjarmasin mengumumkan penghentian proses pengadaan barng dan jasa penggantian Jembatan Sulawesi 2 yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) tahun anggaran 2020.

Menurut Isnaini, jika ditaksir dari proses lelang yang akan dilaksanakan Dinas PUPR Banjarmasin, maka proses pengerjaan fisik Jembatan Sulawesi 2 akan berlangsung pada Juli 2022.

BACA JUGA : Usai Jembatan HKSN Giliran Sulawesi 2, Isnaini : Belum Dibahas di DPRD Banjarmasin

“Kalau dilihat dari durasi waktu, tentu akan riskan, bahkan dikhawatirkan tidak selesai tepat waktu pada akhir 2022. Kalau misalkan tidak selesai, bisa saja nanti diusulkan untuk masuk proyek tahun jamak (multiyear),” kata Isnaini.

Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Banjarmasin ini membandingkan lebar Sungai Kuin yang akan dibangun jembatan membentang di atas, nyaris sama dengan Jembatan HKSN. Hanya saja, menurut Isnaini, Jembatan HKSN digarap hampir tiga tahun anggaran, sehingga dikhawatirkan itu akan terulang pada Jembatan Sulawesi 2.

“Memang bedanya untuk membangun Jembatan Sulawesi 2 tidak ada lagi pembebasan lahan, karena hanya mengganti jembatan lama berkonstruksi kayu ulin itu,” kata wakil rakyat asal dapil Banjarmasin Utara ini.

BACA JUGA : Disuntik Dana Rp 15 Miliar, Tahun Depan Proyek Jembatan Kembar Sulawesi Dilanjutkan

Bendahara DPD Partai Gerindra Kalsel ini menekankan agar pengampu kebijakan proyek fisik Dinas PUPR Banjarmasin harus benar-benar belajar dari pengalaman sebelumnya karena pernah gagal lelang.

“Apalagi, dari desainnya bentuk Jembatan Sulawesi 2 ini nyaris sama dengan model melengkung. Tentu dari segi biaya berbeda dengan model jembatan datar, inilah mengapa kami minta tak boleh lagi gagal lelang kembali,” pungkas Isnaini.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.