Tergantung Pasokan Distributor, Disperdagin Target Operasi Pasar Minyak Goreng di 52 Kelurahan
BUKAN hanya antrean truk untuk mendapat solar bersubsidi. Ternyata, antrean warga untuk bisa membeli minyak goreng murah jelang bulan suci Ramadhan 1443 Hijriyah turut mewarnai Banjarmasin.
MAFHUM saja, saat ini harga minyak goreng terus meroket. Dari harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng dipatok Rp 14 ribu, di pasaran malah menembus angka Rp 33 ribu hingga Rp 35 ribu per dua liter. Berarti, berkisar Rp 17 ribu hingga Rp 18 ribu per liter, akibat stok makin langka hingga memicu panic buying.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Banjarmasin Ichrom Muftezar mengakui operasi pasar minyak goreng sudah dihelat selama 16 kali.
“Dari 52 kelurahan yang ada memang ditarget untuk dilaksanakan operasi pasar. Namun, secara bertahap. Sebab, pasokan minyak goreng ini tersedia jika menggangeng pihak distributor,” ucap Kepala Disperdagin Kota Banjarmasin Ichrom Muftezar kepada jejakrekam.com, Snein (14/3/2022).
BACA : Sambangi Pelaku Usaha Kecil, Disdag Kalsel Jual Minyak Goreng Rp 13 Ribu Per Liter
Ambil contoh, beber Tezar-sapaan akrabnya dari komunikasi dengan pihak distributor PT Sime Darby Oils yang memproduksi minyak goreng merek Alif akan dipasok sebanyak 1.500 liter dalam operasi pasar pada Selasa (15/3/2022) besok.
“Begitupula, Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) siap memasok gula pasir sebanyak 1 ton. Ini upaya kita untuk ada operasi pasar tiap hari, sehingga kebutuhan masyarakat terpenuhi di tengah kelangkaan minyak goreng dan gula pasir,” papar Tezar.
BACA JUGA : Timbun Minyak Goreng di Tengah Kelangkaan, Pemilik Gudang Diringkus Polda Kalsel
Bahkan, Tezar menjamin harga minyak goreng dalam operasi pasar lebih murah di bawah HET. Seperti minyak goreng Alif dibanderol seharga Rp 13.500-Rp 14.000.
“Sedangkan, PT Sungai Budi yang merupakan distributor minyak goreng merek Rose Brand dijual Rp 14 ribu sesuai Permendagri. Untuk gula pasir dipatok Rp 13.500,” ungkap Tezar.(jejakrekam)