Demokrasi Indonesia Dibajak Oligarki, Ketum Partai Ummat : Kita Lawan dan Basmi!

0

JARINGAN Partai Ummat yang dibidani tokoh reformasi, Amien Rais telah terbentuk di Provini Kalimantan Selatan. Misi partai yang dideklarasikan pada 29 April 2021 ini ingin melawan dan membasmi oligarki.

TAK hanya pengurus DPW Partai Ummat Kalsel, 13 DPD Partai Ummat se-Kalsel, Permata Ummat dan Garda Ummat Provinsi Kalsel dilantik Ketua Umum (Ketum) Partai Ummat, Ridho Rahmadi di Hotel Rattan Inn, Banjarmasin, Sabtu (5/3/2022).

Ridho Rahmadi berpesan dalam menyongsong Pemilu 2024 nanti, setiap daerah pemilihan (dapil) baik di kabupaten dan kota hingga tingkat Provinsi Kalsel harus memiliki wakil rakyat terpilih.

“Untuk itu, cari calon legislatif (caleg) yang dipercaya masyarakat. Sebab, Partai Ummat ini terbuka untuk merekrut caleg bukan hanya dari kader,” tegas menantu Amien Rais ini.

BACA : Oligarki Kian Kuat Picu Konflik Sosial, Para Pakar di Dunia Suarakan Keprihatinan Bersama

Menurut Ridho, dengan membangun kekuasan di legislatif, maka kader Partai Ummat bisa mengisi di lembaga eksekutif. Karenanya, pada Pemilu 2024 nanti, ditarget satu kursi setiap dapil bisa direbut Partai Ummat di pemilihan anggota DPR RI, DPRD Kalsel, DPRD kabupaten dan kota.

“Jika kita berpengaruh besar di parlemen, tentu bisa memperbaiki UU dan peraturan yang tidak pro umat. Bahkan, kader Partai Ummat harus bsia jadi kepala daerah,” cetusnya.

BACA JUGA : Hanya Simbol Kedaulatan Rakyat, Demokrasi Indonesia Kini ‘Dibajak’ Oligarki

Ahli kecerdasan buatan lulusan Universitas Johannes Kepler Linz dan Universitas Teknik Ceko ini mengatakan kader Partai Ummat harus bisa melek media sosial (medsos). Melalui medsos bisa merekrut kader.

Karenanya, Edo-sapaan akrabnya menyinggung soal wacana penundaan Pemilu 2024 merupakan usulan tidak bertanggungjawab. Sebab, menurut dia, hal itu bertentangan dengan konstitusi UUD 1945, sehingga wacana itu jelas inkonstitusional.

BACA JUGA : Problem Demokrasi di Indonesia, Kuasa Uang Selalu Menangkan Kontestasi Pemilu

“Demokrasi kita sekarang hanya kosmetik dan make-up, tidak ada lagi check and balance. Ada pemilu padahal sejatinya hanya kepentingan oligarki. Ini yang kita khawatirkan karena demokrasi telah dibajak para oligarki. Ini yang harus kita lawan dan basmi,” kata doktor jebolan Universitas Radboud Nijmegen, Belanda ini.

Menurut Edo, kehadiran Partai Ummat ingin mengembalikan akal sehat dan nurasi dalam negeri. “Jangan sampai demokrasi kita terus diracuni,” tandas sarjana komputer lulusan UII Yogyakarta ini.(jejakrekam)

Pencarian populer:partai ummat
Penulis Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.