Pemkab Tanbu Ikuti RUPS PT Nusantara Batulicin

0

PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Tanah Bumbu (Tanbu) mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2022 oleh PT Nusantara Batulicin. 

KEGIATAN RUPS digelar untuk menciptakan daya saing dalam industri karet. Antara lain meningkatkan volume produksi dan mutu, menekan biaya olah sesuai sasaran yang ditetapkan, investasi pengadaan cadangan peralatan utama pengolahan, rekonfisi infrastruktur, dan lainnya.

Kegiatan tersebut, sebagai salah satu rencana menekan biaya adalah cara pengiriman ke Pelabuhan Banjarmasin menggunakan angkutan truck. Berkaitan itu, diperlukan dukungan Pemkab Tanbu selaku pemegang saham untuk melakukan peningkatan akses dari Km 10/Desa Sarigadung. Kemudian menuju pabrik sepanjang kurang lebih 7 Km agar truck kontainer bisa masuk langsung ke pabrik, sehingga biaya pengiriman SIR20 dapat dihemat hingga 50 %.

RUPS juga terkait peningkatan daya saing dalam perolehan bokar petani, yaitu melalui pinjaman modal kerja dengan bunga rendah.

BACA: Disdukcapil Tanbu Datangi SMAIT Plus Ar-Rasyid dan MA Darul Azhar

Pada RUPS RKAP itu, peserta RUPS ditanya secara langsung terkait persetujuannya. Lalu terkait pelaksanaan audit eksternal laporan keuangan dan kinerja tahun 2022, akan menggunakan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang sama dengan yang digunakan oleh Induk Perusahaan. Rapat dihadiri Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemkab Tanbu, Hj Mariani yang didampingi Kabag Ekonomi dan SDA Sekretariat Daerah Didi Ali Hamdi.

Mewakili Pemkab Tanbu Hj Mariani mengungkapkan keinginan pemerintah daerah untuk menaikkan laba bersih di RKAP Tahun 2022. “Jadi, itu menjadi pekerjaan bagi direksi dan timnya, seperti yang kami sampaikan pada rapat kemarin. Bahwa cost (biaya) untuk produksi itu besar. Dari sekian item, cost produksi yang terbesar dari segi harga beli bokar,” ucapnya.

Sementara di pasar, jelasnya, harga bokar terbilang bersaing, sehingga diperlukan jika pabrik ingin terus berproduksi dan memiliki optimisme meningkatkan produksi dari 2.500 Kg/Jam menjadi 2.600 Kg/Jam. Dan juga dianjurkan memiliki kerjasama jangka panjang. “Perusahaan berencana melakukan kerjasama dengan Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) yang diharapkan akan lebih bisa bersaing untuk memenuhi kapasitas produksi,” tuturnya.

Terkait rencana investasi tahun 2022, Ia menyebutkan, ada beberapa item yang dibahas, didahulukan berdasar skala prioritas. Hal yang tidak menunjang pada kenaikan produksi, laba dan kenaikan kapasitas produksi dapat dipending (tunda). “Kita memang sangat berhati-hati dalam berinvestasi. Banyak sekali yang harus kita lakukan, tapi kita tetap bersikap optimis. Mudahan seiring dengan doa dan usaha kita akan ada perbaikan dan hasil yang lebih baik,” tutup Mariani. (jejakrekam) 

Penulis Muaz

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.