Dibiayai Rp 198 Juta, Revitalisasi Kincir Angin Komet Demi Mengembalikan Ikon Kota Banjarbaru

0

REVITALISASI Kincir Angin Komet yang menjadi ikon kota, Pemkot Banjarbaru rela merogoh kocek sebesar Rp 198 juta. Kini, kincir angin yang sempat dibongkar pada 2008 kembali berdiri megah.

LOKASI Kincir Angin Komet sangat strategis karena berada di pusat Kota Banjarbaru. Persisnya di pertigaan Jalan Wijaya Kusuma-Jalan Panglima Batur, Kelurahan Komet, Kecamatan Banjarbaru Utara.

Budayawan Banjarbaru, HE Benyamine dalam tulisannya menyebut Kincir Angin Komet merupakan benda bersejarah di Kota Idaman bahkan menjadi ikon tersendiri bagi kota tersebut.

Karena, dalam rekam jejak Kota Banjarbaru, keberadaan Kincir Angin Komet bagian dari kesejarahan kota. Apalagi, Banjarbaru dulu pernah menjadi bagian sejarah ketika investor asal Rusia melalui Proyek Besi Banjar sekitar tahun 1960-an mempersembahkan Kincir Angin Komet.

“Kincir Angin Komet dibangun sejak 1972 oleh warga Rusia. Kemudian dibongkar pada 2008 silam, karena dianggap membahayakan pengguna jalan. Untungnya, sekarang telah direvitalisasi lagi,” tulis Ben-sapaan akrabnya.

BACA : Ditarget Rampung Awal 2022, Ikon Kincir Angin Komet Banjarbaru Dibangun Lagi

Walikota Banjarbaru HM Aditya Mufti Ariffin usai meresmikan bangunan Kincir Angin Komet  yang lebih megah lagi berharap ikon itu bisa menjadi pertanda identitas kota.

Barang-barang bekas Kincir Angin Komet yang sempat dibongkar para pemulung pada 2008 bisa diselamatkan berkat jerih payah mantan anggota DPRD Kalsel asal PDIP Suyono alias Mbah Yono.

Menurut Aditya, Kincir Angin Komet direstorasi kembali hampir serupa dengan aslinya. Karena, beberapa bagian besi dari kincir angin itu bisa diselamatkan. Walaupun, posisi sekarang bergeser dengan lokasi awalnya.

BACA JUGA : Ada Parkir Khusus Sepeda di Murjani, Tahun Depan Giliran Masjid Agung Banjarbaru

“Fungsi Kincir Angin Komet dulunya merupakan perangkat pompa air yang menyuplai air bersih dari Guntung (sumber mata air) ke kolam penampungan di kawasan Banjarbaru III,” tutur Aditya yang akrab disapa Ovie, saat meresmikan Kincir Angin Komet pada Jumat (24/12/2021). 

Walau kini tak lagi berfungsi sebagai pompa air, toh di mata Ovie, keberadaan Kincir Angin Komet patut dilestarikan karena merupakan bagian dari sejarah perkembangan Kota Banjarbaru.

Khairil Anwar, Staf Pribadi Walikota Banjarbaru mengakui keberadaan Kincir Angin Komet yang telah dipulihkan kembali di era HM Aditya Mufti Ariffin justru menjadi salah satu ikon kota. Bahkan menjadi titik atau spot foto menarik bagi warga.

BACA JUGA : Banyak Laporan Kecelakaan, Rekayasa Lalu Lintas Diberlakukan di Seputaran Lapangan Murjani

“Apalagi, di lokasi ini ditambah pernak-pernik menarik, seperti taman dan kursi untuk tempat berfoto. Alhasil, lokasi ini jadi instagramable buat pecintanya,” kata Khairil Anwar.

Menurut dia, berjuta kenangan bagi masyarakat khususnya bermukim di Kelurahan Komet di era 1970 hingga 2008, memiliki kenangan tersendiri.

“Dengan adanya kursi santai, bisa membuat kawasan Kincir Angin Komet menjadi tempat berkumpul masyarakat dan mengenang kembali masa lalu,” pungkas Khairil Anwar.(jejakrekam)

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2021/12/27/dibiayai-rp-198-juta-revitalisasi-kincir-angin-komet-demi-mengembalikan-ikon-kota-banjarbaru/
Penulis Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.