SEBANYAK 18 putra-putri Banjarmasin mendapat beasiswa untuk studi ke Timur Tengah. Utamanya ke Yaman dan Mesir.
MEREKA dapat tugas belajar usai dinyatakan lulus seleksi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.
Walikota Ibnu Sina langsung melepas 18 putra-putri untuk menempuh pendidikan di Hadramaut, Yaman dan Mesir di Aula Kayuh Baimbai, Balai Kota Banjarmasin, Selasa (16/11/2021).
Kegiatan pelepasan ini pun diisi dengan syukuran rombongan Daurah Alim Ulama ke Hadramaut dan penerima beasiswa ke Mesir dan Yaman.
Dalam acara pelepasan duta Banjarmasin ke negeri orang itu, Ibnu Sina didampingi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banjarmasin H Murjani Sani dan Ketua PCNU Banjarmasin, Habib Ali Khaidir Alkaff.
BACA : Dibantu Biaya Pendidikan Rp 122 Juta, 15 Santri/Santriwati asal HSS Dikirim ke Tarim
Saat memberi motivasi kepada para pelajar Banjarmasin yang bertolak ke Mesir dan Yaman, Ibnu Sina pun mengutip pernyataan Ustadz Abdul Somad (UAS).
“Ingat pesan UAS agar sukses baik dalam studi, yakni lima sukses, sukses talaqqi, sukses studi, metodologi, sukses komunikasi dan juga studinya,” kata Ibnu Sina.
Ia berharap ke depan dari kalangan pelajar ini akan melahirkan bibit-bibit pemimpin kota yang dapat membawa kebaikan bagi seluruh umat khususnya warga Kota Banjarmasin.
“Semoga generasi kita akan menjadi bibit-bibit yang bagus untuk ulama kita dan mudah-mudahan, program ini juga berlanjut sesuai dengan visi-misi Banjarmasin baiman yaitu barasih dan nyaman,” ucap Ibnu Sina.
BACA JUGA : Jabat Rektor Periode Kedua, Ini Misi Prof Mujiburrahman Bikin UIN Antasari Unggul dan Berakhlak
Berdasar data dari Dokpim Banjarmasin, dari 18 orang yang mendapat beasiswa ke Yaman dan Mesir. Ada13 orang di antaranya adalah Nabila Idzatil Khasanah, Nabila Idzatil Rahmah, Muhammad Syauqil Renaldi, Muhammad Rifki Aulia Rahman, Khairu Abdillah, Ahmad Yasin Fadhani dan Muhamamad Hafi untuk belajar di Mesir
Sedangkan untuk pelajar yang studi ke Yaman adalah Muhammad Salleh, Said Mustafa, Muhammad Naghriq, Ihya Ulumuddin dan Ahmad Ghazali Mahendra.(jejakrekam)