Asyik Perankan Alur Mamanda Tubau, Guru SMP di HSS Siap Transfer Ilmu ke Siswa

0

ADA kesan mendalam bagi para guru kesenian SMP dan perwakilan sanggar seni di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), usai diajari seni teater tradisional, mamanda tubau.

GAWE Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten HSS ini pun telah berakhir pada Rabu (27/10/2021), usai selama tiga hari para peserta workshop dilatih baik teori maupun praktik di Gedung Kesenian Kandangan.

Ada empat narasumber dihadirkan. Mereka adalah para tokoh kesenian yang memiliki rekam jejak dan dedikasi dalam seni teater mamanda di HSS.

Tak mengherankan, jika empat instruktur ini pun meminta para guru seni mempraktikkan teori dari mamanda tubau. Para guru pun bisa memerankan tokoh kerajaan masa lampau di Tanah Banjar.

Ada yang menjadi raja, permaisuri, perdana menteri, panglima perang, harapan pertama dan kedua. Berikutnya, pamanda wajir serta hadam dan amban. Mereka pun seakan terhipnotis dengan perannya, setelah irama musik pengiring dari gong, babun dan lainnya.

BACA : Mulai Dilupakan, Guru Kesenian SMP Di HSS Diajarkan Seni Mamanda Tubau

Hingga dari teori, makna filosofi dan praktik mamanda tubau pun telah menginspirasi para guru kesenian SMPN. Mereka juga diberi kesempatan memainkan alur cerita mamanda di hadapan pejabat Disdikbud HSS.

“Workshop mamanda tubau ini memang sangat menginspirasi saya. Bahkan, saya mendapat ilmu dalam memahami dan mempraktikkannya sebagai materi ajar kepada siswa mengenai seni teater mamanda tubau,” ucap Diny Lotfiyani, pendidik asal SMPN Daha Selatan ini.

Saat kembali ke sekolah, Diny pun mengaku sudah punya sangu untuk mengajarkan kembali kepada para siswa bagaimana cara memainkan alur cerita dengan berbagai peran di seni tradisi mamanda.

Sementara itu, Kepala Disdikbud Kabupaten HSS, Hj Siti Erma berpesan workshop mamanda tubau selama tiga hari harus benar-benar bisa membawa bekal membekas bagi para pendidik dan pelaku seni di daerah itu.

BACA JUGA : Lestarikan Tradisi, Kesenian Japin Dipentaskan di Museum Rakyat Kandangan

“Saya gembira karena ternyata para peserta pun tampak mahir saat memainkan peran dalam mamanda tubau. Ini berarti, para guru kesenian SMPN bisa kembali mengajarkan hal itu kepada para siswanya di sekolah,” ucap Erma.

Menurut dia, dengan adanya transfer ilmu dan praktik dari para ahli mamanda kepada para guru, gilirannya akan mencetak generasi pelanjut tradisi khas pahuluan itu.

“Ya, tentunya para guru kesenian bisa mendidik siswa untuk mendalami seni peran atau teater mamanda tubau. Jadi, kesenian khas HSS ini bisa terus lestari dan dikenal khalayak ramai kembali,” pungkas Erma.(jejakrekam)

Pencarian populer:https://jejakrekam com/tag/gedung-kesenian-kandangan/
Penulis Iwan Sanusi
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.