Selain Kelotok, Bus Terbuka Lengkapi Sarana Wisata Siring Tendean di Nol Kilometer

0

DESTINASI wisata di Kota Banjarmain kini semakin marak saja. Selain Pasar Terapung dengan fasilitas sampan motor (Kelotok-red) yang ada di Siring Tendean Sungai Martapura ini, kehadiran bis wisata yang mangkal tepat di Tugu Nol Kilometer dikawasan itu makin melengkapi untuk menyenangkan wisatawan.

BUS wisata terbuka yang dikelola tiga asosiasi pariwisata, seperti ASITA, Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Kalsel dan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kalsel, setiap saat siap melayani wisatawan untuk berkeliling melihat suasa di dalam Kota Banjarmasin.

Koordinator bus terbuka, Guntur, Selasa (19/10/2021) siang, menuturkan ada kepengurusan di lapangan yang sangat mendukung bus terbuka ini untuk beroperasi dan juga melibatkan banyak pelaku usaha.

Dalam mendukung pariwisata, pemerintah daerah bersama pelaku usaha yang terlibat memberikan peluang untuk bisa mendapatkan pemasukan dimasa pandemi yang cukup sulit ini. “Saya mengkoordinir operasional  disini. Kalau bus ini milik Dinas Pariwisata Kalsel,” kata Guntur.

BACA : Cuma Bayar Rp 10 Ribu, Naik Bus Wisata Sudah Bisa Keliling Kota Banjarmasin

Pria ini menjelaskan, bus terbuka beroperasi untuk hari Senin hingga Jumat mulai Pukul 15.00 – 22.00 Wita. Untuk hari libur Sabtu dan Minggu Pukul 08.00 – 22.00 Wita, dengan tarif Rp. 10.000/orang.

Sedang untuk rute, start mulai dari Siring Nol kilometer melalui Jalan Lambung Mangkurat- Kertak Baru- Pangeran Samudera-Veteran- Hidayatullah-Sultan Adam- Adhyaksa- Hasan Basri- S. Parman dan berakhir kembali ke Nol Kilometer,

BACA JUGA : Tepat Harjad Banjarmasin, Wisata Siring Menara Pandang dan Kuin Kacil Dibuka

Disinggung manfaat lain dari hadirnya bus wisata ini? Guntur menambahkan bukan hanya memberikan informasi umum, hiburan, bernyanyi dan juga mengenalkan sejarah selama perjalanan keliling kota.

Bagi wisatawan, kata dia, baik itu masyarakat kota dan luar kota, hingga mancanegara agar bisa menikmati tamasya tak hanya melalui jalur sungai saja.

Terkait penghasilan untuk pengurus yang belum merata menurutnya tidak terlalu jadi masalah. “Yang penting, operasional cukup untuk beberapa supir, pramuwisatanya dan isi bensin,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Zulvan Rahmatan
Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.