Ubi Cilembu yang Masyhur Ternyata Kalah Pamor dengan Gumbili Nagara

0

NAMANYA harum dan semanis rasanya ketika di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ubi Cilembu diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia. Ubi jalar varietas lokal asal Kecamatan Pamulihan, Sumendang, Jawa Barat menjadi produk andalan, hingga merambah pasar Kalimantan Selatan.

RASANYA yang berbeda dengan ubi lainnya, akhirnya Cilembu yang mengeluarkan sejenis cairan lengket gula madu itu terasa sangat manis. Sayang, ubi ini tak cocok untuk digoreng, karena kandungan gulanya yang tinggi, sehingga mudah gosong. Begitupula, ubi si madu tak cocok untuk direbus, karena aromanya bakal berkurang.

Dari sisi keunggulan lainnya, ubi yang biasanya dijual mentah dan masak dari mesin oven ini memiliki kandungan vitamin A 7.100 IU (international unit), sehingga sangat cocok bagi perbaikan gizi yang kekurangan vitamin A.  Ubi atau bisa saja disebut umbi Cilembu ini juga mengandung kalsium hingga 46 mg per 100 gram, vitamin B-1 0,08 mg, vitamin B-2 0,05 mg dan niacin 0,9 mg, serta vitamin C 20 mg.

Bagaimana dengan sambutan warga Banjarmasin, umumnya Kalsel? Jihan, seorang pedagang ubi Cilembu di Jalan Sultan Adam, mengaku respon warga Banjarmasin tak terlalu tinggi jika dibandingkan daerah lainnya. Buktinya, pernah membuka kios di Jalan Pangeran Hidayatullah, Komplek A Yani, terpaksa harus dipindah ke Jalan Sultan Adam.

“Memang sudah beberapa tahun kami mendatangkan ubi Cilembu di Banjarmasin, belum mendapat sambutan hangat. Mungkin, warga Banjarmasin lebih akrab dengan ubi (gumbili) Nagara (Hulu Sungai Selatan) atau ubi dari Anjir dan Tamban,” ucap Jihan kepada jejakrekam.com, Minggu (29/4/2018) malam.

Acuan Jihan adalah setiap hari hanya mampu menjual 10 hingga 20 kilogram. Padahal, hampir tiap hari didatangkan 8 keranjang berisi 50 kilogram untuk memenuhi permintaan pasar. “Beda di Banjarbaru, di sana lebih laris dibandingkan di sini,” kata Jihan.

Dugaan Jihan juga mungkin karena harga ubi Cilembu lebih mahal. Untuk ubi mentah dibandrol Rp 20 ribu per kilogram. Sedangkan, ubi masak dari oven lebih tinggi Rp 10 ribu, dijual Rp 30 ribu per kilogram.

“Bisa jadi, masyarakat Banjarmasin belum mengenal ubi Cilembu. Padahal, manfaatnya sangat luar biasa. Seperti mempercepat penyembuhan berbagai penyakit karena kandungan vitamin C yang tinggi, serta memproduksi kolagen sehingga bisa cepat meremajakan kulit dan antisipasi penuaan dini,” papar Jihan.

Si ubi madu ini diakui Jihan, justru lebih dikenal masyarakat yang menggemari fitness dan dipercaya bisa panganan pengganti nasi untuk keperluan diet. “Makanya, yang jadi langganan itu biasanya adalah para olahragawan, karena mereka tahu manfaat dari ubi Cilembu. Termasuk, sangat cocok untuk makanan bayi karena rasanya manis,” imbuhnya.(jejakrekam)

 

Pencarian populer:gumbili nagara dikirim ke jawa
Penulis Sirajuddin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.