Padi Musim Tanam Asep di Paring Lahung Sudah Menampakan Hasil

0

LAHAN lertanian model subak seperti Bali, milik kelompok tani Mitra Laba di Desa Paring Lahung, Kecamatan Montallat sudah menunjukkan perkembangan yang sangat menggembirakan.

KEPALA Dinas Pertanian Barut, Syahmiludin Surapati mengatakan, kelompok tani Mitra Laba merupakan binaan orang nomor satu di Bumi Iya Mulik Bengkang Turan, Kamis(9/9/2021).

Secara teknis kata, Syahmiludin Surapati, pada minggu ke-3 bulan September 2021 tanaman padi tersebut sudah bisa dipanen.

Menurutnya, kegiatan yang sepenuhnya digagas dan diwujudkan oleh Bupati Barut ini sungguh sangat layak menjadi model percontohan yang bisa dijadikan program dan kegiatan di dalam pengembangan lahan potensial.

“Tanaman padi di lahan seperti ini memang sangat cocok dikembangkan khususnya di Barut bahkan di Kalimantan,” katanya.

BACA: Musim Tanam Asep, Bupati Barut Tanam Padi Varietas Mikongga

Dijelaskannya, lahan rawa berair yang dibiarkan tidur tidak produktif cukup luas tersedia di Barito Utara. Selama ini masih belum bisa dikelola karena kondisi lahan rawa dengan semak belukar bahkan banyak pohon besar di atasnya.

Apalagi adanya regulasi aturan pembukaan lahan tanpa bakar. Hal itu membuat masyarakat petani banyak yang bersikap pasrah tidak berdaya.

Bahkan pada lahan sawah yang eksis dengan tata air irigasi sudah fungsional banyak yang belum berani ikut menanam pada musim tanam April September (asep). Alasannya takut gagal panen, karena banyak hama penyakit dan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) serta bencana alam seperti banjir.

Terhadap berbagai kekuatiran tersebut dapat terbantahkan dengan adanya luasan tanam Asep di wilayah Barut yang tembus diangka 1.000 hektar. Pada umumnya kondisi tanaman padi tidak kalah dengan musim tanam yang umum seperti Oktober-Maret.

Seperti yang bisa dilihat pada lahan padi sawah milik Poktan Mitra Laba Paring Lahung maupun wilayah Trahean, Rarawa, Baliti, Malungai, Montallat, Pepas, Tumpung laung, Bintang Ninggi, walaupun di beberapa tempat sempat terendam banjir.

BACA JUGA: Dinas Pertanian Tanam Padi Organik di Desa Paring Lahung

Dikatakannya pula, konsep yang diminta Bupati Barut mengkajinya untuk dicarikan model penyiapan lahan dengan jenis usaha tani yang tepat, antara lain membantu penyiapan lahan milik petani atau Poktan dengan menggunakan alat berat.

Kemudian lanjutnya, Menggunakan benih padi yang unggul dan bermutu serta adanya stimulan pupuk dan pestisida yang tepat dan sesuai kebutuhan lokalita setempat.

Selanjutnya, tanam serentak dengan waktu yang tepat pada hamparan lahan pertanaman yang luas. Mengusahakan Asuransi Pertanian sebagai proteksi kerugian petani. Pemberian pendampingan teknis yang intensif dari petugas penyuluh pertanian.

“Bila hal tersebut dapat dilakukan, kita semua optimis program peningkatan produksi dan produktifitas pertanian pangan di Barut akan dapat terwujud,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Syarbani
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.