Banjir Parah Landa Katingan Diduga Akibat Pembalakan Liar

0

KABUPATEN Katingan, Kalimantan Tengah, kembali diterjang banjir tahunan. Banjir telah melanda sejak 19 Agustus 2021, merendam seluruh kecamatan, dari hulu hingga hilir Sungai Katingan.

VONY Lawi, warga Kasongan Hilir, Kabupaten Katingan menuturkan bahwa Kasongan setiap tahun selalu banjir. Namun, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, banjir dinilai mulai parah pada tahun 2020 dan tahun ini.

“Rumahku yang di pinggir sungai itu, sekalipun banjir besar nggak pernah banyunya masuk rumah. Kalau tahun ini dan tahun kemarin sudah sampai rumah, itupun kalo di dalam rumah sudah sepinggang,” ucap Vony Lawi kepada jejakrekam.com, Senin (6/9/2021).

Kini, ia sudah tidak lagi menempati rumah itu. Selain dihantui oleh risiko banjir tahunan yang semakin besar, ia membangun rumah di dekat tempat kerja.

Ia berspekulasi, banjir besar terjadi lantaran hutan di Katingan yang sudah gundul. Ia yang lahir dan tumbuh besar di bantaran Sungai Katingan sejak 1994 ini menyaksikan sendiri, ketika tongkang pengangkut kayu-kayu besar melewati Sungai Katingan, maka saat itu pula air sungai naik dan banjir.

“Soalnya waktu tinggal di Pata, di pinggir sungai hampir setiap kali ada banjir dikit, atau air sungai naik, banyak tongkang lewat bawa kayu-kayu besar” lanjutnya. Akhir-akhir ini, tongkang yang mengangkut kayu dari hutan pun semakin masif.

“Kalau dulu jarang banget tongkang bisa lewat. Sebulan belum tentu ada. Kalau ini bisa sebulan dua atau tiga kali lewat itu tongkang kayu gede-gede, Papahku dulu pernah kerja di perusahaan kayu, beliau cerita mengambil kayu sekali ngambil berhektare-hektare di hutan sana,” imbuh Vony.

BACA : Banjir Besar Hantam Kalteng, Aliansi Tabalong Ajak Warga Ambil Bagian

Sementara, status tanggap darurat banjir telah ditetapkan Pemprov Kalteng dan Pemkab Katingan atas banjir yang melanda daerah itu. Diketahui, ada 13 kecamatan dan 67 desa/kelurahan di Kabupaten Katingan terdampak banjir.

Kecamatan yang terendam banjir tersebut terdiri dari Kecamatan Katingan Hulu, Kecamatan Petak Malai, Kecamatan Marikit, Kecamatan Sanaman Mantikei, Kecamatan Katingan Tengah, Kecamatan Pulau Malan, Kecamatan Tewang Sengalang Garing, Kecamatan Katingan Hilir, Tasik Payawan, Kecamatan Kamipang, Kecamatan Katingan Kuala, Kecamatan Mendawai dan Kecamatan Bukit Raya.

Dikutip dari mmc.kalteng.go.id, Plt  Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalteng, Erlin Hardi mengatakan, banjir yang melanda Kabupaten Katingan telah merendam 13 kecamatan dan 67 desa/kelurahan di wilayah tersebut.

“Penyebab banjir yang terjadi ini akibat hujan dengan intensitas yang tinggi di wilayah hulu Sungai Katingan, sehingga terjadi luapan Daerah Aliran Sungai (DAS) Samba dan Katingan,” ucapnya.

BACA JUGA : Jabat Bupati Katingan, Sakariyas Dititipi Tangani Banjir

“Kondisi terkini perkembangan banjir di Desa Samba Danum, Kecamatan Katingan Tengah terjadi kenaikan air kurang lebih 40 cm di sekitar pelabuhan. Di Desa Tumbang Kajamei, Kecamatan Bukit Raya terjadi kenaikan debit air sekitar 2 meter,” beber Erlin.

“Sementara itu terjadi kenaikan debit air di beberapa desa di antaranya Desa Samba Bakumpai Kecamatan Katingan Tengah, Desa Parupuk Kecamatan Kamipang, Desa Tumbang Hiran Kecamatan Marikit, Desa Tumbang Kajamei Kecamatan Bukit Raya, dan Desa Tumbang Sanamang Kecamatan Katingan Hulu,“ sambungnya.

Ia menjelaskan dari 13 kecamatan di Kabupaten Katingan yang terdampak banjir paling parah adalah Kecamatan Pulau Malan, Kecamatan Tewang Sengalang Garing, Kecamatan Katingan Hilir dan Kecamatan Tasik Payawa.(jejakrekam)

Penulis Siti Nurdianti
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.