HMI Banjarmasin Antisipasi Euforia Taliban di Indonesia

0

KETUA Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Banjarmasin, Nurdin Ardalepa mendesak pemerintah untuk mendeteksi dini kemungkinan kebangkitan paham ekstremisme di Indonesia.

HAL ini menyoroti kondisi perubahan drastis di Afghanistan usai direbut kelompok Taliban. Dikhawatirkan menyemai bibit ekstremisme di Indonesia.

“Beberapa waktu lalu kami sebenarnya sudah membaca tentang perubahan di Afghanistan. Kami tahu Taliban ini (gerakan) sudah lama, nah euforia Taliban ini mencuat,” ujar Nurdin saat ditemui, Rabu (25/8/2021).

Dia mengatakan paham Keislaman yang dianut kelompok Taliban berbeda jauh dengan pemahaman Keislaman orang Indonesia kebanyakan.

HMI sebagai organisasi kemahasiswaan, sambung Nurdin memang berasaskan Islam sesuai dengan AD/ART organisasi, namun dalam perkara Keindonesiaan tetap menjunjung nasionalisme.

BACA: Latihan Kader HMI Tingkat Nasional di Palangka Raya

“Yang kami takutkan kebangkitan Taliban ini (sebagian masyarakat) bereuforia secara berlebihan, karena bisa membuat benih-benih ekstremisme bangkit,” tegasnya.

HMI kata dia, sejak lama memang mengkampanyekan Islam yang moderat dan menjunjung tinggi nasionalisme, terutama bagi kalangan mahasiswa.

Nurdin khawatir paham ekstremisme berpotensi menyasar kelompok mahasiswa yang apatis cenderung menghindari interaksi dari kalangan aktivis mahasiswa.

Dia menyebut HMI cabang Banjarmasin sudah menjalin komunikasi kepada lintas sektor untuk bersama-sama membentengi paham ekstremisme dan radikalisme.

“Kita takut paham-paham ekstremisme muncul kepada mahasiswa-mahasiswa yang tidak ikut berorganisasi, sehingga mudah dicekoki paham-paham tertentu,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Husaini
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.