Dilengkapi Gazebo dan Taman Bermain, Wajah Teluk Kelayan Kini Kian Menawan

0

WAJAH kumuh Teluk Kelayan mulai berangsur-angsur berubah drastis. Kini, kawasan Muara atau Teluk Kelayan yang tengah dibangun siring juga dilengkapi taman dan gazebo.

TAK hanya berdiri rumah susun sewa (rusunawa) Teluk Kelayan, kini juga di belakang bangunan bertingkat itu telah dibangun taman serta gazebo yang tampak asri. Meski masih dalam proses pembangunan, beberapa lapangan terbuka telah dimanfaatkan warga Kelayan untuk tempat bermain.

Proyek siring yang terus digarap kontraktor pelaksana dari proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) itu pun tersambung ke siring Jalan RK Ilir hingga belakang RSUD Sultan Suriansyah.

“Sudah lama taman di belakang Rusunawa Teluk Kelayan ini dimanfaatkan warga. Walau tamannya belum selesai, tapi sudah bisa dipakai untuk tempat olahraga, santai dan bermain,” ucap Budi, warga Teluk Kelayan kepada jejakrekam.com, Minggu (11/7/2021).

Menurut dia, proyek siring Teluk Kelayan ini memang tersambung ke siring Jalan RK Ilir, sehingga rute untuk lari atau jalan pagi dan sore bisa sekaligus menikmati panorama Sungai Martapura.

BACA : Di Tengah Modernitas Banjarmasin, Kisah Nelangsa Hasan Sang Pengayuh Getek Tersisa di Teluk Kelayan

“Memang, sayang saat memandang ke seberang, kondisi Pasar Lima dan Pasar Harum Manis masih banyak bangunan kumuh. Jadi, terlihat sangat kontras. Sementara, Pasar Beras Muara Kelayan sudah dibebaskan, jadi sebenarnya kalau mau bagus, ya di semua sisi Sungai Martapura tertata,” kata Budi,

Anggota Komisi III DPRD Banjarmasin asal Fraksi Golkar, Sukhrowardi mengatakan memang penataan Sungai Martapura tak hanya menjadi kewenangan Pemkot Banjarmasin. Namun juga Pemprov Kalsel dan pemerintah pusat, melalui Kementerian PUPR.

“Penataan bantaran Sungai Martapura sebagai identitas kota seribu sungai, maka harus diselaraskan dengan penataan kawasan pasar karena Banjarmasin merupakan kota jasa dan perdagangan. Makanya, sudah sepatutnya bagian belakang Pasar Lima dan Pasar Harum Manis juga ditata,” kata Sukhrowardi.

BACA JUGA : Digelontor Rp 40 Miliar, Proyek Siring Kelayan Dilanjutkan Gusur Pasar Beras

Ia mencontohkan dalam APBD Banjarmasin tahun anggaran 2021 juga telah dianggarkan penggantian jembatan Jalan Teluk Kelayan II, bersama Jembatan Sutoyo S Gang Surya yang didanai sebesar Rp 757 juta.

Bahkan, menurut Sukhrowardi, dari informasi Balai Wilayah Sungai Kalimantan II di bawah Kementerian PUPR telah menyusun DED pengendalian banjir di Sungai Barito dan Sungai Martapura di Banjarmasin dan Kabupaten Banjar.

Dikutip dari LPSE Kementerian PUPR untuk proyek konsultan ini dibiayai Rp 3 miliar bersumber dari APBN 2021. Proyek ini dimenangkan PT Indra Karya (Persero) Divisi Engineering I asal Surabaya dengan nilai negosiasi Rp 2,7 miliar.

“Nah, dari DED ini nantinya akan dilanjutkan dengan pengerukan Sungai Martapura yang semakin dangkal, sehingga daya tampung airnya bisa bertambah. Inilah mengapa proyek penataan sungai lewat pembangunan siring itu penataan kawasan bantaran sungainya,” imbuh Sukhrowardi.(jejakrekam)

Penulis Asyikin/Didi GS
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.