Sudah Lama Tak Menyemburkan Air, Patung Bekantan Terkesan Tak Terawat

0

MASKOT patung Bekantan yang menjadi ikon Kota Banjarmasin, terkesan tak terawat. Usai lama tak menyemburkan air layaknya patung Merlion di Singapura, kawasan itu pun sepertinya dibiarkan seadanya.

SELAMA ini, patung fauna endemik Kalimantan itu menjadi ikon ibukota Kalimantan Selatan. Dibangun senilai Rp 2,6 miliar berada di Jalan Piere Tendean, Kelurahan Sungai Baru, Banjarmasin Tengah di era Walikota Muhidin, periode 2010-2015, saat dibuka jadi destinasi wisata andalan kota.

Patung Bekantan setinggi 6,5 meter menjadi pelengkap kawasan wisata Sungai Martapura bersama ikonnya, Menara Pandang. Saat pandemi virus Corona (Covid-19) melanda Banjarmasin pada Maret 2020 lalu, kawasan ini juga ditutup bagi publik.

Namun, di masa kasus Covid-19 melandai, kunjungan warga untuk berfoto ria dengan patung Bekantan. Bahkan, pengunjung tak hanya dari dalam kota. Ada beberapa berasal dari luar Banjarmasin.

BACA : Tiga Pekan Diserbu Warga, Takut Corona Kawasan Siring Tendean Ditutup Total

Ahmad, warga Dalam Pagar, Martapura Timur, mengaku bersama rombongan naik kelotok menuju Banjarmasin. Untuk menyusuri Sungai Martapura sampai ke ibukota Kalsel, menempuh waktu hampir 8 jam.

Taman Patung Bekantan yang mulai ditumbuhi rerumputan liar tampak mengganggu pemandangan.

“Sayang begitu sampai di kawasan patung Bekantan ini, sangat terlihat seperti tidak terawat. Ini terlihat di sekeliling patung ini banyak tumbuh rerumputan liar. Padahal, jika dirawat, tentu terlihat bersih,” ucap Ahmad kepada jejakrekam.com, Minggu (22/6/2021).

Ia juga menyesalkan tak bisa menyaksikan lagi air menyembur dari mulut patung Bekantan. Dari kabar yang didapatnya, cukup lama, air mancur dari mulut sang ikon itu tak keluar. Apalagi di tengah pandemi Corona.

BACA JUGA : Menara Pandang Ditutup Akibat Pandemi, Wisata Susur Sungai Diberi Dispensasi

“Orang banyak berkunjung ke sini, ya karena air yang mengucur dari mulutnya. Tapi, ya, lama tak melihat itu, padahal kalau itu ada, makin bagus saja Banjarmasin,” ucap Ahmad.

Beberapa petugas di Pos Jaga Taman Bekantan mengakui selama pandemi, tidak terjaga lagi kebersihan dan perawatan taman. Menurut dia, kawasan ini sudah lama dikunjungi warga, terutama ramai saat di akhir pekan.

“Tapi itu kewenangan dari Dinas Kebudayadan dan Pariwisata Kota Banjarmasin. Kalau kami hanya untuk pengamanan,” ucap petugas.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.