Foto:Syarbani
LIMA orang Komisi I DPRD Provinsi Kalimantan Tengah telah melakukan peninjauan pada sembilan titik tapal batas. Perbatasan tersebut antara Kabupaten Barito Utara dengan Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur.
BEDASARKAN hasil peninjauan sejumlah anggota komisi yang dipimpin wakil ketua II DPRD Jimmy Carter, maka Gubernur Sugianto Sabran juga akan melakukan pengecekan secara langsung ke lapangan.
Gubernur Kalimantan Tengah, H Sugianto Sabran saat kunjungan ke Barut beberapa hari lalu mengatakan, akan turun ke lapanban guna mengecek perbatasan Kalteng.
BACA:
“Saya dilaporkan soal perbatasan dengan Kabupaten Murung Raya dan perbatasan dengan Provinsi Kaltim oleh Bupati Barito Utara. Mari selesaikan masalah perbatasan Kalteng-Kaltim di PT Bharinto Ekatama (BEK),” tegas Sugianto Sabran.
Gubernur juga memastikan dirinya akan melihat langsung wilayah perbatasan di Kecamatan Teweh Timur. “Namun tinggal cari dan atur waktu. Lebih cepat lebih baik,” katanya.
Sebelumnya, sengketa atau konflik batas antara Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur juga menjadi perhatian, bahkan sudah puluhan tahun tapal batas ini tak kunjung selesai.
BACA JUGA:
Bahkan kementerian dalam negeri mendesak, agar pemerintah provinsi Kalimantan Tengah menyelesaikannya. Sehingga nantinya tidak ada konflik, terutama masyarakat kedua wilayah.
Berdasarkan pantauan jejakrekam.com saat di lapangan dalam kunjungan tersebut ada sembilan titik berada di wilayah Kalteng yang didatangi. Sembilan titik itu sesuai dengan Surat Keputusan Mendagri No 458.59, tanggal 25 Mei 1989.Titik ini juga sudah disepakati pada tahun 2009.
Selain tapal batas juga adanya potensi di wilayah tersebut, salah satunya adalah pertambangan batu bara. Dimana perusahaan berada di dua wilayah, Kalteng dan Kaltim, sedangkan huoling hasil tambang di bawa menuju Kutai Barat.(jejakrekam)