PENGURUS Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) resmi menunjuk KH Hasib Salim sebagai ketua definitif PWNU Kalimantan Selatan periode 2021-2023. Ia menggantikan sosok Abdul Haris Makkie yang sebelumnya menakhodai organisasi Islam terbesar di Kalsel ini.
SETELAH ditunjuk PBNU, Hasib mengatakan dalam jangka pendek, PWNU Kalsel akan merajut tali silaturahmi di tataran para pengurus.
“Kita mau menyimpunakan pengurus, baik Suriah, Tanfiziah, maupun badan otonom yang ada, selanjutnya kita akan segera melaksanakan rapat kerja PWNU Kalsel,” ujar Hasib saat dihubungi jejakrekam.com, Sabtu (12/9/2021).
Dia mengatakan PWNU Kalsel akan menegaskan keberadaan Nahdlatul Ulama di tengah lingkup ulama. Seperti menggelar forum Bahtsul Masail untuk mendiskusikan persoalan seputar agama.
BACA JUGA: PWNU Kalsel Salurkan Bantuan APD ke RSUD Ulin Banjarmasin
“Karena menurut kami, hidupnya Islam itu karena ilmunya para Ulama, dan hidupnya ummat karena kebangkitan para ulama,” ucap anggota DPRD Kalsel ini.
Ke depan, sambungnya, PWNU Kalsel juga bakal lebih banyak membina pengurus cabang, lalu mendorong sejumlah badan otonom untuk menggelar kegiatan-kegiatan yabg berkualitas.
“Karena bagaimana pun NU besarnya atau tidak, jalannya (roda organisasi) semua sayap dan banom-banom yang ada ini,” timpal Hasib.
Lantas bagaimana upaya NU untuk merajut persatuan usai PSU Pilgub Kalsel? Dia mengakui ada perbedaan pandangan politik di tengah Nahdliyyin.
Kendati demikian, Hasib menyebut tidak ada paksaan apapun untuk memilih kandidat tertentu. Namun, dia menyarankan untuk tidak membawa NU ditarik demi kepentingan politik.
“Mari kita jauhkan perbedaan-perbedaan (pilihan politik), mari kita satukan (visi organisasi) yang sama,” tutup Hasib. (jejakrekam)