Jembatan Melengkung Dicat Sasirangan, Wajah Sungai Duyung Kian Menawan

0

JIKA sebelumnya pasca banjir yang melanda Banjarmasin pada Januari 2021, ribut-ribut soal model jembatan melengkung agar tak membendung laju air. Justru di kawasan Sungai Duyung, Kelurahan Kuin Cerucuk, Banjarmasin Barat sudah lama menerapkannya.

PEMUKIMAN padat penduduk yang berada di Jalan Belitung Darat ini pun kini disulap menjadi kawasan wisata Sungai Duyung. Ini terlihat dari berbagai fasilitas yang dibangun, seperti dermaga apung, gazebo, fasilitas sepeda sungai serta taman yang cukup apik dan rindang.

Bahkan, jembatan ulin yang dibangun melengkung di atas Sungai Duyung khususnya di RT 11 Kelurahan Kuin Cerucuk, Banjarmasin Barat telah dicat motif sasirangan. Sedikitnya, ada 7 jembatan telah dipoles dengan goresan kain khas Banjar.

Seperti jembatan yang menghubung Gang Keluarga, Gang Demang, Gang Sambung Raya, Gang Kembar, hingga Gang Mutiara yang tembus ke Jalan Kuin Selatan.

“Belum setahun, jembatan yang menghubungkan gang-gang di RT 11 Kelurahan Kuin Cerucuk telah dicat bermotif sasirangan. Untuk pengecatan semuanya didanai Pertamina lewat program CSR, termasuk pembangunan gafura nama gang,” ucap Murkan, warga RT 11 Kelurahan Kuin Cerucuk kepada jejakrekam.com, Senin (7/6/2021).

BACA : Pantau Pembersihan Sungai Duyung, Walikota Ibnu Sina : Sungai Bukan Tong Sampah

Ia mengaku bersyukur ada perbedaan mendasar, saat kawasan Sungai Duyung yang kini telah ditata di era Ketua RT 11 Faridah. Sebelumnya, kawasan ini terlihat kumuh, padahal posisinya berada di wilayah perkotaan, bukan pelosok kampung.

Pria yang kini berusia 56 tahun ini mengingat saat jamban terapung yang berada di kawasan Sungai Duyung, termasuk bangunan di bantaran sungai semua telah digusur. Kini diganti dengan jembatan apik, bahkan kondisi sungai kian membaik.

“Sungai Duyung pun bisa dimanfaatkan untuk mandi dan cuci. Kalau buang hajat, tak ada lagi. Semua sudah punya WC di rumah,” kata Murkan.

Dihuni ratusan kepala keluarga (KK), Murkan mengaku dengan adanya program kelompok sadar wisata (pokdarwis) di bawah binaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Banjarmasin, terlihat kepedulian warga untuk menjaga sungai.

“Alhamdulillah, kondisi sungai jauh lebih baik dibanding beberapa tahun sebelumnya. Ya, kalau kondisi sungai tampak kotor dan dangkal, biasanya kami akan gotong royong membersihkannya. Sekarang, sungai bisa dinikmati untuk wisata dan tempat bermain anak-anak,” ucap Murkan.

BACA JUGA : Jembatan Ulin Melengkung di Jalan Veteran Jadi Wisata?

Meski kebanyakan para penghuni kawasan Sungai Duyung bekerja sebagai buruh, Murkan mengatakan kepedulian warga makin tinggi untuk menjaga sungai. Apalagi, jembatan penghubung makin kokoh dan cantik, usai beberapa bulan lalu didandani secara bertahap.

“Semoga kawasan semacam ini makin banyak berdiri di Banjarmasin. Jadi sungai kita bisa kembali seperti sediakala,” papar Murkan.

Untuk diketahui, pengerukan Sungai Duyung berdasar data LPSE Banjarmasin, baru digarap Dinas Sumber Daya Air dan Drainase Kota Banjarmasin pada 2014. Sedikitnya dana Rp 690 juta dikucurkan untuk normalisasi sungai yang terkoneksi dengan Sungai Barito itu.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.