Sholat Gerhana Bulan Ditengah Pandemi Covid-19 Sebagai Wujud Syukur

0

PELAKSANAAN  Shalat Gerhana Bulan ditengah pandemi Covid-19 menjadikan ribuan umat Islam yang melaksanakannya sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT.

DI KOTA Banjarmasin misalnya, tampak umat muslim menunaikan sholat sunah dua rakaat untuk bersujud, sekaligus penandaan fenomena alam Gerhana Bulan pada Rabu Malam 26 Mei 2021 pukul 19.00 Wita.

Berdasarkan pantauan jejakrekam .com hampir seluruh masjid di lima kecamatan yakni Banjarmasin Tengah, Banjarmasin Utara, Banjarmasin Barat, Banjarmasin Selatan dan Banjarmasin Timur melaksanakan Shalat Gerhana Bulan.

Sejumlah masjid yang disambang jejakrekam.com yakni Masjid Al Jihad Banjarmasin Jalan Cempaka Besar, Masjid Muhammadiyah Al Muhajirin Banjarmasin Jalan HKSN, Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin Jalan Jenderal Sudirman.

Dalam khutbah Shalat Gerhana Bulan di Masjid Al Jihad Banjarmasin, ustadz H Riza Rahman Lc menyampaikan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, bersabda,

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا

“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari no. 1044)

BACA: Gelar Shalat Gerhana, Kemenag Kalsel Berharap Wabah Corona Berakhir

“Mari kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan mentatati seluruh perintah Allah SWT dan menjauhi larangannya,” ajak ustadz Riza Rahman kepada para jamaah shalat magrib dan shalat gerhana bulan.

Senada itu, Ustadz Dr H Fathurrahman Gazali Lc juga mengajak jamaah Shalat Gerhana Bulan di Masjid Muhammadiyah Al Muhajirin Banjarmasin untuk melakukan amalan supaya mendapatkan pahala.

Ia menekankan untuk menjalankan perintah bersedekah saat gerhana diingatkan dalam hadist yang diceritakan Aisyah RA dan diriwayatkan Abu Daud. Perintah lainnya adalah segera berdoa, takbir, dan sholat. “Dalam hadist yang diceritakan Abu Musa, muslim yang menyaksikan gerhana diingatkan untuk mengingat Allah SWT. Hadist yang diriwayatkan Bukhari itu juga mengingatkan untuk berdoa dan mohon pengampunan,” ujarnya yang menutup khutbah Shalat Gerhana Bulan 26 Mei 2021 malam ini dengan doa.

Menurut Fathurrahman Gazali, Allah SWT menunjukkan kekuasaannya agar manusia takut sehingga ketika melihat Gerhana Bulan muncul maka segeralah takbir dan perbanyak sadaqah. “Itu kekuasaan Allah SWT yang dapat kita disaksikan. Bulan mengelilingi Bumi, lalu Bulan dan Bumbu bersama-sama mengelilingi Matahari. Dan Allah SWT yang mengaturnya agar kita menyaksikan kebesarannya dengan terjadinya Gerhana Bulan,” ucapnya

Selain itu, sambungnya, agar manusia mau mengakui kebesaran Allah SWT, sehingga gerhana bulan menjadi pelajaran bagi manusia untuk selalu tunduk dan bersyukur kepada Allah SWT. “Dengan adanya Gerhana Bulan agar manusia selalu merasa takut dengan kebesaran Allah SWT.

هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاۤءً وَّالْقَمَرَ نُوْرًا وَّقَدَّرَهٗ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوْا عَدَدَ السِّنِيْنَ وَالْحِسَابَۗ مَا خَلَقَ اللّٰهُ ذٰلِكَ اِلَّا بِالْحَقِّۗ يُفَصِّلُ الْاٰيٰتِ لِقَوْمٍ يَّعْلَمُوْنَ

Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan demikian itu melainkan dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui. (QS. Yunus : 5)

Direktur Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama Republik Indonesia Kamaruddin Amin mengimbau umat Islam agar melakukan salat sunah gerhana dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes). “Kami mengimbau kaum muslimin agar melakukan Shalat Gerhana Bulan,” katanya sebagaimana dikutip dari rilis resmi Kemenag.

Kamaruddin Amin menyebutkan, karena masih pandemi, Salat Gerhana agar diselenggarakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan disiplin 5M. “Ya, 5M yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan,” tandasnya. (jejakrekam)

Penulis Sirajuddin

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.