Lestarikan Tradisi ‘Selikuran’, Lampu Tradisional Hiasi Sederet Rumah Warga Meratus

0

WARGA di Dusun Pantai, Desa Hulu Banyu, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) turut menyemarakkan Malam 21 Ramadan dengan memasang lampu-lampu hias.

MASYARAKAT di lereng Pegunungan Meratus yang beragama muslim seluruhnya itu, antusias membuat lampu tradisional dengan tampilan menarik, untuk merayakan malam yang biasa disebut warga dengan malam ‘selikur’ atau ‘likuran’.

Kegiatan yang dilaksanakan Minggu (2/5/2021) malam itu digagas dalam upaya melestarikan tradisi. Lampu hias bahan seluruhnya dibikin dari bambu, dengan bahan bakar minyak tanah.

Masyarakat mengkreasikan lampu hiasnya sesuai kreatifitas masing-masing. Tokoh-tokoh pemuda di kampung itu, berinisiatif tak lupa mengadakan penilaian lampu hias.

Panitia kegiatan bahkan menyediakan minyak tanah bagi masyarakat, serta hadiah bagi pemilik lampu hias dengan penilaian kreasi terbaik.

BACA JUGA: Terlarang, Tradisi Baladuman Dan Balatupan Di Bulan Ramadhan Yang Mulai Dilupakan

Sekretaris Desa Hulu Banyu Yusran, yang merupakan penggagas lomba lampu hias itu menjelaskan, kegiatan itu dilaksanakan dalam rangka memperingati, merayakan, serta menghidupkan kembali budaya masyarakat saat menandai malam ke-21 Ramadan.

“Sejak zaman dahulu malam ke-21 Ramadan ditandai dengan menyalakan lampu hias di depan rumah masing-masing,” terangnya.

Ia berujar, tradisi tersebut saat ini sudah mulai kurang dilakukan di masyarakat. Terlebih dengan situasi perekonomian masyarakat, serta sulitnya mencari bahan bakar.

“Kami pun mencari minyak tanahnya untuk masyarakat sampai ke Kabupaten sebelah, karena bahan bakar itu sudah jarang digunakan masyarakat,” ungkapnya.

BACA JUGA: Sambut Malam Selikur Di 10 Terakhir Ramadhan 1442 Hijriyah

Yusran bersyukur, masyarakat antusias mengikuti kegiatan itu. Pasalnya, dari sekitar 60 kepala keluarga di kampung itu, lebih 40 rumah berpartisipasi menyalakan lampu hiasnya.

Ia mengaku berinisiatif memberikan apresiasi berupa hadiah bagi pemilik lampu hias tradisional terbaik, agar lebih memeriahkan lagi perayaannya.

Yusran berharap, tradisi masyarakat itu dapat terus dilestarikan masyarakat, dan bisa lebih meriah lagi di tahun-tahun berikutnya. (jejakrekam)

Penulis Iwan Sanusi
Editor Donny

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.