Sejumlah Kawasan di Banjarmasin Tergenang, Pengamat Minta Pemkot Rancang Model Kanalisasi Sungai

0

KOTA Banjarmasin saat ini dihadapkan dengan fenomena calap atau limpahan air sungai lagi. Pada bulan Mei nanti, ketinggian gelombang laut bahkan diprediksi bisa mencapai 2,4 sampai 2,7 meter dan memicu pasang air sungai yang ada di Banjarmasin.

PENGAMAT Tata Kota, Subhan Syarief menilai kondisi air pasang memang merupakan fenomena tahunan. Namun yang menjadi masalah ketika hujan deras dengan interval waktu cukup lama terjadi di Banjarmasin.

“Ini akan membuat air lambat turun. Terkait kondisi penanganan bisa agak sedikit longgar, yang penting berkelanjutan. Kasus inilah yang saat ini terjadi,” ucapnya kepada jejakrekam.com, Senin (5/4/2021).

Menurutnya, kawasan yang kerap dilanda limpahan air paling banyak berdekatan dengan sungai. Seperti di Kelayan, Pekauman, Pasar Sudimampir, Ujung Murung, Jafri Zam-Zam, Teluk Dalam, Teluk Tiram, Cempaka, Brigjend Hasan Basry dan beberapa kawasan lainnya.

Selain itu, Subhan menyebut kiriman dari hulu juga menjadi penyebab terjadinya banjir. Tetapi, dia menilai bahwa kiriman dari hulu terbilang relatif lebih aman.

Sebab, limpahan biasanya hanya mencapai Kabupaten Banjar atau Kota Banjarbaru. Sekitar kawasan Sungai Rangas, Martapura Lama.

“Akan tetapi kasus Januari 2021 telah mencatat sejarah baru. Limpahan tembus sampi Banjarmasin (terutama di Timur, Selatan dan Utara), dengan ketinggal yang luar biasa,” tuturnya.

BACA JUGA :  Jati Diri yang Telah Terlupakan, Banjarmasin Sebenarnya Kota Seribu Kanal

Hal ini, kata dia, yang mesti diwaspadai. Karena datangnya dadakan dan cenderung cepat naik. Dengan kondisi ini, Pemkot meski bersiap memproteksi diri. Minimal air tidak lama tergenang jika kondisi serupa terjadi ke depan.

Subhan mengatakan, sungai-sungai yang di Banjarmasin harus segera dibenahi dan mesti saling terkoneksi sampai ke sungai besar. Semua harus dinormalisasi.

BACA JUGA: Dikembangkan Era Residen Krosen, Kisah Kanal Oelin Hingga Kanal A Yani (2)

“Hal lain yang juga penting dilakukan adalah membuat model kanalisasi pada sungai-sungai yang mampu membagi zonasi sebaran air; Sungai Veteran, Sungai Ahmad Yani, Sungai Pekapuran, Sungai Kelayan, Sungai Tatas dan Teluk Dalam,” ucapnya.

“Kemudian penggunaan sistem pompanisasi disertai model pintu air wajib dilakukan. Pintu air ditempatkan di daerah yang berhubungan langsung dengan sungai besar, seperti sungai Martapura dan sungai Barito,” ujarnya.

Dia meminta Pemkot Banjarmasin maupun Pemprov Kalsel meski waspada dengan ini dan wajib segera berbenah. “Ada sisa waktu sekitar 8 bulan sebelum musim hujan tahun depan,” pungkasnya. (jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor Donny

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.