Atasi Puluhan Ribu Hektare Lahan Kritis, KPH Kusan Tanam 1000 Pohon Ulin di Tanbu

0

PEMERINTAH Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Kehutanan melanjutkan gerakan revolusi hijau yakni dengan menanam secara serentak 10 ribu batang pohon ulin dalam bahasa Latin (eusideroxylon zwageri) di seluruh Kabupaten sekalimantan Selatan, Jumat (12/02)

DI wilayah Kabupaten Tanah Bumbu, KPH Kusan juga melaksanakan penanaman pohon ulin di sekitar Hutan Kota, Kecamatan Batulicin.

Penanaman yang dilaksanakan di sekitar hutan kota sebanyak 70 batang pohon ulin dan kemudian dilakukan penanaman di tiga tempat berbeda. Yakni lokasi wisata Gua Liang Bangkai Kecamatan Mantewe, Desa Teluk Kepayang Kecamatan Kusan Hulu dan Bumi Perkemahan Kecamatan Angsana.

Adapun jumlah bibit yang ditargetkan untuk penanaman di Kabupaten Tanah Bumbu yakni sebanyak 1000 Batang pohon ulin.

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai langkah upaya penghijauan dengan menanam pohon endemik Kalimantan.

Menurut Kepala Seksi Perlindungan Hutan Kantor KPH Kusan, Dawan, lahan kritis dan sangat kritis di Kabupaten Tanah Bumbu mencapai 67.008 hektare. Ia mengaku lahan kritis itu diduga akibat aktivitas ladang berpindah dan perambahan.

“Namun secara perlahan tapi pasti, Pemerintah Provinsi Kalsel menggandeng Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu gencar melakukan perbaikan dengan penghijauan secara berkelanjutan, seperti kegiatan penanaman hari ini,” kata Dawan.

BACA JUGA: Dukung Revolusi Hijau, Gubernur Resmikan Persemaian Permanen

Dalam penanaman di area Hutan Kota Batulicin ini jelasnya, Dinas Kehutanan selain melibatkan Pemkab Tanah Bumbu, juga personil TNI/ Polri, mahasiswa, pelajar dan pramuka.

Kegiatan ini bagian dari penanaman 10 ribu batang ulin secara serentak yang dipelopori Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor melalui program revolusi hijau.

Sementara itu, penanaman pohon di Hutan Kota Batulicin diawali oleh Penjabat Sekretaris Daerah Tanah Bumbu, Ambo Sakka.

Dalam kesempatan itu, ia mengatakan, pemkab akan menindaklajuti penanaman lanjutannya.

“Semua bibit yang dialokasikan kepada pemkab akan ditanam dan dipelihara dengan baik, sehingga bisa dipastikan terus tumbuh berkembang sesuai harapan,” ucapnya.

BACA JUGA: Menteri LHK Apresiasi Gerakan Revolusi Hijau Kalimantan Selatan

Pohon ulin merupakan tanaman endemik yang hanya ada di pulau Kalimantan. Menurutnya, penanaman kembali pohon ulin ini sangat bermanfaat dan bernilai ekonomis tinggi bagi masyarakat.

“Ini akan menjadi warisan bagi anak cucu kita kedepan. Jadi harus dilestarikan dari kepunahan dan kalangkaan. Pohon ini sangat unik,” sebutnya.

Ambo Sakka berharap keberadaan tanaman ini harus terus dikembangkan, karena nilai ekonomisnya sangat tinggi sehingga banyak pihak yang tergiur untuk memanfaatkannya. Jika tidak disadari, terus ditebang tanpa diimbangi dengan penanaman, maka potensi kepunahan sangat terbuka.

Gubernur Sahbirin Noor, dalam sambutannya yang disampaikan Pj Sekda Ambo Sakka, berharap melalui penanaman 10 ribu pohon ulin ini mampu menghijaukan kembali Bumi Kalimantan Selatan. Karena Banua Lambung Mangkurat merupakan paru-paru dunia. Selain itu, program revolusi hijau selama ini dipuji Presiden sebagai provinsi dengan penghijauan terbaik di Indonesia.

Pohon ulin dinilai sangat baik untuk penghijauan jangka panjang, karena selain mampu menahan air, juga memiliki daya cegah erosi dan tanah longsor, mengurangi pemanasan global serta menjaga iklim tetap stabil.

”Menanam satu pohon, hakekatnya kita menanam satu kebaikan, sekaligus sumbangsih nyata dari kita untuk Indonesia dan untuk dunia,” kata Ambo menyampaikan sambutan gubernur.

Ia mengajak seluruh masyarakat terus menanamkan kesadaran bahwa setiap batang pohon yang ditanam, adalah wujud kepedulian terhadap lingkungan. Inilah satu cara untuk memelihara kelangsungan hidup yang lebih baik bagi anak cucu di masa yang akan datang. (jejakrekam)

Penulis Muaz
Editor Donny

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.