Pascabanjir Kalsel, Mentan Pastikan Pemulihan Sektor Pertanian Jadi Prioritas

0

SETELAH Presiden Jokowi, Menteri PUPR, hingga Menko PMK, kini giliran Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, yang turun ke lapangan meninjau kondisi banjir yang terjadi di Kalimantan Selatan, pada Rabu (10/2/2021).

BERKUNJUNG ke Posko Banjir di Kabuapten Banjar, Syahrul menyerahkan bantuan tanggap darurat dan bibit padi kepada para petani. Kedatangannya sekaligus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kalsel terkait pemulihan pertanian pasca banjir.

“Bagi Kementan, pemulihan pertanian di Kalsel merupakan prioritas, yang penting jangan saling menyalahkan akibat banjir ini justru kita kita bersatu memecahkan persoalan,” ajak Syahrul.

Menurut dia, pemerintah sudah menyiapkan tahapan-tahapan pemulihan sektor pertanian, dari agenda tanggap darurat, agenda temporer, sampai agenda permanent system.

Tiga agenda pemulihan tersebut sudah diinstruksikan kepada para Dirjen yang juga turut berhadir mendampingi kunjungan Mentan RI ke Kalsel.

“Saya sudah instruksikan kepada para dirjen yang ikut berhadir di sini ada dirjen tanaman pangan, dirjen tanaman hortikultura, dirjen PSP, dirjen peternakan, dirjen perkebunan dan lain-lain,” kata dia.

BACA JUGA: Usai Banjir, Pemerintah Wajib Prioritaskan Rehabilitasi Lahan Pertanian Di Kalsel

Agenda tanggap darurat adalah bantuan sembako kepada masyarakat Terdampak banjir agar dapat bertahan hidup. Sementara agenda temporary dan permanent system adalah mengembalikan produktivitas pertanian sementara dengan bantuan bibit serta agenda permanen berupa program padat karya bidang pertanian.

“Untuk melaksanakan itu kita berharap gubernur dan bupati di Kalsel melakukan koordinasi, dan apa yang telah dilakukan. bersama pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota merupakan bukti negara telah hadir di tengah musibah yang menimpa masyarakat,” pesannya.

Bantuan Kementan diserahkan secara simbolis kepada Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kalsel Syamsir Rahman dan Bupati Banjar KH Khalilurrahman. Bantuan berupa sembako dan bibit padi untuk lahan seluas 50 ribu hektar.

Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kalsel, Syamsir Rahman, mengatakan sawah yang mengalami puso bakal diganti dengan benih bantuan dari pemerintah pusat,

“Seluruh petani di Kalsel yang sawahnya alami puso akan diganti dengan benih baru sebanyak 1100 ton yang cukup untuk areal sawah seluas 50 ribu hektar,” kata Syamsir.

Dari data dinas TPH, jumlah lahan pertanian di Kalsel yang puso akibat banjir seluas 46.235 hektar.

Adapun Bupati Banjar, Khalilurrahman, melaporkan 19 kecamatan di Kabupaten Banjar terendam banjir. Berdasar data pertanaman hortikultura Terdampak seluas 308 hektar dengan taksiran kerugian 5,2 milyar lebih.

Sementara jumlah pertanaman padi Terdampak seluas 3152 hektar dan persemaian padi Terdampak banjir seluas 114.424 hektar. Total kerugian pertanaman padi akibat puso adalah sekitar Rp 14,8 M.

Dampak banjir juga merusak 12 unit combine harvester, 289 hand traktor, dan 134 pompa air.

“Untuk bidang perkebunan kebun sawit terendam sekitar 900 hektar, lahan karet sekitar 1000 hektar, kebun kopi sekitar 200 hektar lebih dengan total kerugian Rp 39 M,” katanya.

Banjir juga menyebabkan kerugian bidang peternakan dengan nilai total Rp 5 M. Kabupaten Banjar tercatat salah satu daerah Terdampak paling parah akibat banjir yang melanda 11 kabupaten/kota sejak awal Bulan Januari 2021. (jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Donny

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.