Antrean Mengular Hingga ULM, BPJN Sebut Jalan Gubernur Syarkawi dalam Perbaikan

0

BANJIR Kalimantan Selatan membuat beberapa infrastruktur jalan rusak. Salah satunya Jalan Gubernur Syarkawi yang merupakan jalur lintas provinsi penghubung Kalsel dan Kalimantan Tengah.

JALAN ini biasanya menjadi akses angkutan truk yang membawa berbagai macam pengiriman barang, jalan satu satu nya agar pengiriman barang itu sampai ke tujuan terpaksa menggunaaoan kapal penyeberangan fery milik swasta yang berada di tidak jauh dari Rumah Sakit Ansyari Saleh atau Kayu Tangi Ujung.

Dari pantauan Jejakrekam.com, Rabu (10/2/2021) antrian panjang mengular sampai ke Universitas Lambung Mangkurat.  Berbagai jenis mobil angkutan barang berjejer disepanjang bahu Jalan Hasan Basri itu, baik itu Dumtruck,Tronton dan lainnya.

Mulyadi salah satu sopir Dumtruck mengatakan, dirinya sudah dua hari menungggu antri ini, karena hari kemarin tidak ada penyeberangan karena disetop oleh pemiliknya. “Baru pagi tadi beroperasi lagi,” lanjutnya.

Mulyadi yang rencana membawa barang itu ke Kuala Kurun Kabupaten Gunung Mas Kalteng berharap agar Jalan Gubernur Syarkawi segera diperbaiki. Sebab biaya dikeluarkan tidak begitu banyak. Beda halnya jika lewat penyeberangan karena tarifnya satu mobil Rp 350.000. Padahal ferynya cuma memutar haluan saja,” ucapnya dengan nada kesal.

Sementara itu  Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalsel, Syauqi Kamal, mengakui kerusakan Jalan Gubernur Syarkawi. Ia menyebut, panjang jalan itu 27 kilometer dari Simpang Empat Handil Hakti hingga tugu di Km 17. “Pada saat puncak banjir kemarin total jalan terendam sepanjang 13 Km,” ujarnya.

Sekarang, kata dia, air di jalan tersebut mulai berangsur surut tetapi ada 3 titik  yang masih ada genangan air. Sehingga mengakibatkan aspalnya menjadi tanah dan pihaknya telah menangani jalan tersebut dengan menimbun.

“Jalan Gubernur Syarkawi saat ini sudah memiliki kontrak dengan pihak ketiga terkait pemeliharaan jalan dan rekonstruksi dibeberapa titik,” jelasnya.

Namun, lanjut dia, akibat banjir ini, ada perubahan perbaikan jalannya. “Jadi untuk sementara kita coba lakukan penimbunan lubang-lubang jalan, lumpur dibuang, kemudian ditimbun dengan material batu besar dan kecil,” ujarnya.

Sebelumnya, dia menerangkan perbaikan tersebut sesuai dengan desain  memberikan cerucuk dan tekstil, bahu jalan ditimbun lebih tinggi dan membuat saluran air dengan membuat boks kecil. 

“Itu sesuai desain kita dalam penanganan Jalan Gubernur Syarkawi agar kedepannya tidak terjadi banjir,” ujarnya.

Oleh karena itu, mengingat penanganan jalan cukup panjang dari beberapa titik yang ada, maka perlu buka tutup dalam mengatur arus lalu lintas ketika perbaikan dilakukan. 

“Kami perlu dukungan pengamanan dari semua pihak. Karena biasanya para pengendara atau supir tidak sabar apabila jalan harus diberlakukan buka tutup,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.