Peringati Hari Disabilitas Internasional, KOPI Kota Banjarmasin Cetus Pelatihan Ekonomi untuk Difabel

MENYAMBUT Hari Disabilitas Internasional 2020, Kolaborasi Pemuda Indonesia (KOPI) Kota Banjarmasin berkolaborasi dengan Merck Family Foundation (MFF) mengadakan pembinaan untuk kaum difabel Kota Banjarmasin di Hotel Palm, Sabtu (5/12/2020).

KEGIATAN pembinaan kali ini mengangkat tema The Empowerment of Disabilities. Ketua DPD KOPI Banjarmasin, Dian Firdaus Yusuf, mengatakan ajang ini digagas untuk membina penyandang disabilitas di Kota Banjarmasin agar mampu berdaya dan berusaha.

“Seperti yang kita tahu bersama Kota Banjarmasin ingin menjadi Kota Inklusif sehingga perlu SDM yang berkualitas agar tercipta tatanan masyarakat yang lebih baik dan adil,” kata dia.

BACA JUGA: Polemik Pembentukan Komisi Nasional Disabilitas di Tengah Pandemi

Pembinaan berlangsung selama 3 bulan dan akan berakhir pada bulan Februari 2021. Sederet kegiatan bakal diikuti para difabel, mulai dari pelatihan kepemimpinan, pelatihan Microsoft Office, dasar-dasar teknologi dan digital Marketing, pelatihan menjahit, memijat, dan terakhir serta pelatihan memasak.

BACA JUGA: Partisipasi Masyarakat Penyandang Disabilitas Di Saat Wabah Corona dan Penundaan Pilkada Serentak

“Ini diikuti hanya 20 orang penyandang disabilitas yang terseleksi. Kenapa hanya 20 orang? Sebab kegiatan ini harus menerapkan protokol kesehatan dan standar pendidikan untuk penyandang disabilitas,” tambah Dian Firdaus.

Dian menegaskan bahwa sederet pelatihan tersebut merupakan kehendak dari kelompok difabel. Sebab, kata dia, peserta memang punya niat yang tinggi agar bisa berdaya dan berusaha.

BACA JUGA: Pantang Mengemis, Pria Penyandang Disabilitas Ini Bertahan di Tengah Keterbatasan

“Dengan adanya pelatihan berbasis ekonomi ini, dia berharap teman teman penyandang disabilitas ini nanti mampu mandiri di tengah situasi pandemi covid-19. Agar bisa bangkit. Dampak covid 19 ini hampir semua sektor kena, terjadi krisis multidemensi dan paling terasa adalah teman teman yang termarjinalkan ini,” tandasnya. (jejakrekam)