Dengarkan Curhat Kaum Milenial, Cagub Kalsel Denny Indrayana Sebut Semua Masalah Akarnya Korupsi

0

GERAKAN Milenial Indonesia (GMI) Kalimantan Selatan menghelat dialog virtual dengan calon Gubernur Kalsel, Denny Indrayana dan Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, HM Lutfi Saifuddin lewat Zoom Meeting, pada Minggu (1/11/2020).

DIALOG online ini mengangkat isu “Sidang Milenial Kalsel: Selamatkan Banua Kita.” Ada tiga narasumber yang hadir. Di antaranya Nurul Huda (pengamat lingkungan hidup), Terry Devara (musisi), Deos Sihombing (atlet penembak), Bima Ramadhan (seniman muda), Reqky Artha Kurnia (pengamat peternakan), Fahrul Zaky (aktivis Kopma UIN Antasari), Ferdy Suryawijaya (Putera Pendidikan Kalsel).

Kemudian, Ihya Ul Alfi Mubarrak (BP Advokasi PPMI DK Banjarmasin). Selain itu, juga dihadiri dari pengurus GMI di beberapa daerah yakni M Rizki Abi (Balangan), Hamsuri M Amin (GMI Kotabaru), Yudhistira YH (GMI Hulu Sungai Selatan), Sya’dillah I Didil (GMI Hulu Sungai Tengah) dan Andi Ammyriel (GMI Kalsel).

BACA : DPT Pilkada Kalsel 2020 Ditetapkan 2.793.811 Pemilih, Bawaslu Beri Catatan!

Ketua GMI Kalsel Rahmat Kamaruddin mengatakan dialog virtual ini menjadi wahana pemaparan setiap kaum muda yang prihatin terhadap kondisi Kalimantan Selatan saat ini. Hingga, menitip harapan kepada calon Gubernur Kalsel nomor urut 2 tersebut.

“Kalsel ini musim panas, hutan terbakar, masyarakat sesak napas. Musim hujan, kebanjiran, ternak mati hanyut, kebun rusak terendam. Musim pandemi, jadi salah satu provinsi pengidap tertinggi di Indonesia. Belum lagi persoalan pada aspek lainnya. Kita perlu pemimpin yang serius dan paham terhadap persoalan di masyarakat,” ucap Rahmat Kamaruddin kepada jejakrekam.com, pada Minggu (1/11/2020).

Kalangan muda generasi milenial dari berbagai latar belakang di kabupaten/kota, turut andil dalam memaparkan setiap isu di Kalimantan Selatan, sesuai peran dan bidangnya masing-masing.

Topik diskusi terkait sampah lingkungan, minimnya dorongan atlet, pers mahasiswa hingga premanisme dari golongan elite yang merampas lahan di daerahnya.

BACA JUGA : Datangi Kantor KPU, Kelompok Difabel Dorong Penyelenggaraan Pilkada Kalsel yang Inklusif

Semua pemaparan oleh kaum muda milenial, direspon Deny Indrayana. Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM era Presien SBY ini menyebut akar persoalan di Kalsel adalah korupsi. Mulai dari korupsi kebijakan, hingga pada korupsi pemilu.

Menurut profesor hukum tata negara (HTN) ini, jika kejujuran dan keadilan dapat ditegakkan pada sistem pemilu di Kalsel, maka hal ini akan melahirkan demokrasi yang baik.

“Korupsi pemilu kita sudah sampai tahap memprihatinkan. Kami akan terus menggaungkan perlawanan terhadap money politics (politik uang),” kata Denny.

Ia mengingatkan betapa Kalsel saat ini tengah berada di dalam cengkraman oligarki. Dengan komitmennya, ia terus berupaya melawan pengaruh oligarki yang telah melahirkan krisis sosial dan kesenjangan di tengah masyarakat.

“Kalianlah yang akan kelak memiliki Kalimantan Selatan. Kalianlah yang akan mewarnai nasib Kalsel ke depannya. Itu sebabnya, ambil tanggungjawab di hari ini untuk menyelamatkan Kalsel dari keterpurukan dan cengkraman oligarki yang secara telanjang begitu terlihat di hadapan kita,” ucapnya.

BACA JUGA : Sambut Pilkada Kalsel 2020, BEM Uniska Tegaskan Sikap Anti Politik Praktis

Sementara, Ketua Komisi IV DPRD Kalsel dari Fraksi Gerindra, Lutfi Saifuddin, menyayangkan kekayaan alam Kalimantan Selatan banyak dinikmati pihak luar. Singkatnya, dia berpesan kepada Denny jika menjadi Gubernur Kalsel agar membuat sistem dan aturan untuk masyarakat dapat menikmati hasil alam Kalsel.

“Kita tidak ingin masyarakat Kalsel seperti yang selama ini hanya jadi penonton. Kalau kita mau jujur saja, itu pengusaha-pengusaha batu bara banyak dari luar,” ucap Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Kalsel ini.

Selain dialog virtual, acara ini diawali dengan launching portal media komunitas yaitu gmikalsel.com. Diharapkan Rahmat, media ini dapat turut serta menjadi penggerak kemajuan literasi di Kalsel.(jejakrekam)

Penulis Rahim
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.