Usai 13 Tahun, Tak Hanya di Atas Kanvas, Perupa Hajriansyah Ekspresikan Lukisan di Perabot Dapur

0

PERUPA Banua, Hajriansyah menggelar pameran tunggal di Kampung Buku Jalan Sultan Adam, mulai dari Sabtu (24/10/2020) hingga 8 November mendatang.

BELASAN karya seni rupa ditampilkan Hajriansyah bagi masyarakat Kota Banjarmasin. Lukisan tersebut tidak hanya dilukis di atas kanvas tetapi juga di atas pedapuran dan telanan. Mengambil tajuk Suluk, sebagai tanda bahwa setiap karya punya kesan dan kenangan tersendiri, bagi perupa maupun penikmat kesenian.

Ketua pelaksana pameran tunggal bertajuk Suluk, Novyandi Saputra mengatakan pameran ini buah dari kerja kolektif untuk memberikan panggung bagi seniman Banua menampilkan buah karyanya. Ada tiga organisasi yang terlibat dalam pameran tunggal Hajriansyah, Kampung Buku, NSA, LK3 dan Bias Studio.

BACA : Beraliran Ekspresionisme, Ada Lukisan Gunung Qaf Karya Hajri Dipamerkan Di Kampung Buku

“Kami merespon Kampung buku sebagai ruang alternatif berkesenian, sebagai kantong budaya baru, pameran ini digarap secara organik,” ujar Novy kepada jejakrekam.com, Sabtu (14/10/2020) malam.

Pengunjung pun, kata dia, bisa berimajinasi menyaksikan karya Hajriansyah sembari bersantas dan menikmati minuman dan kudapan.
Bagi akademisi ini, untuk mengekspos karya seni tak perlu menunggu adanya tempat yang mapan seperti galeri seni, cukup memanfaatkan space yang tersedia di Kampung Buku.

“Di Banjarmasin tidak ada (galeri seni), tantangannya ayo perupa dan pelukis, memanfaatkan ruang organik, saya sempat bilang seharusnya perupa dan pelukis membuka pintu rumahnya sebagai galeri seni,” ucap akademisi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) ini.

BACA JUGA : Solo Exhibition Of Hajriansyah, Suluk : Journey To Indepth Memory

Novy pun menunggu respon dari calon Walikota-Wakil Walikota Banjarmasin untuk menyampaikan gagasan dan visinya di bidang kesenian dan kebudayaan.

“Penting juga (publik) melihat bagaimana mereka akhirnya merespon ruang-ruang alternatif semacam Kampung Buku,” jelasnya.

Pegiat kesenian dan literasi, beber Novi menanti kesediaan calon walikota hingga tanggal 8 November mendatang untuk datang ke Kampung Buku di Jalan Sultan Adam, Banjarmasin guna menyampaikan isi kepala tentang kebudayaan, keseniaan dan literasi.

“Ini undangan terbuka, bagi calon walikota- wakil walikota, kami tunggu kedatangannya di Kampung Buku untuk menghadiri pameran sekaligus berdiskusi,” tandasnya.

BACA JUGA : Pameran Tunggal Seni Rupa Bertajuk ‘Suluk’ Hajriansyah Digeber Di Kampung Buku Banjarmasin

Sementara itu, Hajriansyah mengaku baru bisa menunggu hingga 13 tahun lamanya untuk menggelar pameran tunggal. Sebelumnya, dia membidik taman budaya sebagai venue pameran tunggal.

Hampir saban tahun, Hajri rutin mengikuti pameran lukisan, baik sebagai peserta maupun kurator seni. Pameran ini merupakan kali kedua menggelar pameran tunggal.

“Sengaja saya pilih dari sekian banyak karya yang kupilih, lukisan ada yang di Sanggar lukis Solihin, ada yang kubawa di rumah, lukisan ini mulai saya lukis dari tahun 2019 hingga sekarang,” imbuhnya.

Bagi seniman, kata Hajri, pameran tunggal semacam hari rayanya perupa, hari yang amat ditunggu-tunggu. Hari untuk menunjukkan eksistensi sebagai perupa.

Dia bercerita sengaja memilih telanan dan pedapuran medium berkesenian, yang tidak melulu diatas kanvas, karena ketika melukis di atas kanvas kadangkala merasa jenuh. Nah, melukis di atas medium telanan dan pedapuran ada tantangan tersendiri bagi perupa.

“Melukis di media yang lain, semacam penyegaran kembali, saya ada beberapa eksperimen melukis di kayu maupun gerabah,” pungkas Hajri.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.