Larang Siswa Demo, Kepala Sekolah Ramai-ramai Dukung Instruksi Disdikbud Kalsel

0

INSTRUKSI Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Selatan terhadap seluruh siswa untuk tak terlibat langsung dalam aksi tolak omnibus law, memantik respons dari sejumlah Kepala Sekolah.

KEPALA SMA Negeri 4 Banjarmasin, Tumiran misalnya. Ia menyambut baik instruksi tentang larangan demontrasi terhadap siswa di gedung DPRD Kalsel, yang diperkirakan terjadi pada Kamis (15/10/2020) mendatang.

Sepakat dengan pernyataan Kadisdikbud Kalsel, Tumiran menilai tugas utama siswa adalah belajar. Sehingga menurutnya, sangat disayangkan apabila waktu belajar dipakai untuk ikut demonstrasi.

Terlebih kata dia, siswa SMA maupun SMK tidak memahami betul apa yang menjadi tuntutan dalam aksi yang mereka lakukan nanti.

“Pelajar itu ya tugasnya belajar enggak usah ikut-ikutan aksi, Mereka juga belum tentu paham betul permasalahannya tapi ikut juga kan sayang,” kata Tumiran, Selasa (13/10/2020).

BACA JUGA: Disdikbud Kalsel Larang Pelajar Ikut Aksi Omnibus Law, Kadis: Tugas Murid Adalah Belajar

Dalam melakukan pengawasan, Tumiran mengaku sudah menginstruksikan para wali kelas dan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan untuk melaporkan data kehadiran siswa setiap hari.

“Untuk melakukan pengawasan saya menggunakan beberapa jalur, yaitu dari jalur wali kelas, kemudian juga dari jalur wakasek kesiswaan, sama juga saya memantau aplikasi yang digunakan untuk proses belajar,” ungkapnya.

Tumiran pun menegaskan ada sanksi tegas sesuai ketentuan pihak sekolah, bila siswa kedapatan tak menghiraukan instruksi dari Kadisdikbud Kalsel itu.

“Kalau ada ya tentu kami akan kenakan sanksi sesuai instruksi yang diberikan kadisdikbud. Semoga saja tidak ada siswa kami yang ikut-ikutan lah,” pungkasnya.

BACA JUGA: Tuntutan Tak Terpenuhi, Massa Tolak Omnibus Law Bakal ‘Geruduk’ Gedung DPRD Kalsel Lagi

Senada itu, Kepala SMK Negeri 5 Banjarmasin, Syahrir mengaku sudah menyiasatinya dengan tindakan preventif, melalui wali kelas masing-masing.

Karena kata Syahrir, wali kelas rutin berkoordinasi dengan orang tua atau wali murid, dalam hal melakukan pengawasan.

“Instruksi dari Kadis sudah saya antisipasi dengan tindakan preventif melalui wali kelas yang selalu berkoordinasi dengan orang tua,”ujarnya. (jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor Donny

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.