Aksi Tolak Omnibus Law di Banjarmasin: Dari Pria Bawa Sajam sampai Wartawan Kecopetan

0

UNJUK RASA tolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja di Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin, Kamis (8/10/2020), banyak menyimpan kejadian tak terduga.

DERETAN kejadian itu misalnya seperti seorang pria gempal bertato yang membawa sajam, sempat diamankan petugas kepolisian di tengah aksi unjuk rasa berlangsung.

Pria yang diketahui berinisial MA itu awalnya berada di tengah mahasiswa yang sedang melakukan unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kalsel.

Saat melepas bajunya tersebut petugas dan mahasiswa sontak kaget karena pria tersebut membawa sebilah Mandau yang diikatkan ke pinggangnya.

Tak mau ambil resiko, sejumlah petugas dan mahasiswa langsung mengamankan pria tersebut dari tengah kerumunan aksi unjuk rasa.

Saat diintrogasi petugas, pria tersebut mengaku dirinya bukan mahasiswa. “Saya dari Martapura mau ke tempat paman saya yang terletak di Kampung Sasirangan,” akunya.

BACA JUGA: Massa Aksi Tolak Omnibus Law Di Banjarmasin Memilih Tetap Bertahan

Karena tak bisa melewati lautan manusia di kawasan tersebut, MA lantas bergabung dengan mahasiswa.

Saat ditanya petugas alasannya membawa Mandau, pelaku memberikan jawaban yang cukup menggelitik.

“Saya mau membubarkan demo itu karena masyarakat tidak bisa lewat,” ujarnya singkat.

Bukan hanya itu, di tengah aksi unjuk rasa tadi pula. Salah seorang wartawan mengaku kecopetan saat berada di tengah kerumunan massa.

BACA JUGA: Sepakat Tuntutan Mahasiswa, DPRD Kalsel Janji Langsung Bertolak Ke Istana Negara

Pegiat media yang bernama Zein Fahlevi itu harus merelakan satu buah dompetnya yang mengalami nasib nahas lantaran hilang. Dompet itu berisi KTP, SIM, STNK, ATM, beserta sejumlah uang tunai.

“Saat mengecek di kantong ternyata dompet sudah tidak ada,” katanya singkat. (jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor Donny

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.