Masih Berisiko, Rencana Belajar Tatap Muka di Sekolah Diundur Sampai Akhir Tahun

0

DINAS Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin hingga kini memutuskan masih belum memberi izin terhadap seluruh sekolah untuk menggelar pembelajaran tatap muka.

KEPUTUSAN ini diambil setelah Disdik Banjarmasin usai menggelar pertemuan dengan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Selatan, Kamis (10/9/2020).

Tak hanya itu, Kepala Disdik Banjarmasin Totok Agus Daryanto menyebut adanya surat edaran terbaru dari Gubernur Kalsel Sahbirin Noor yang menyatakan bahwa pembelajaran tatap muka ditunda sampai akhir semester ganjil.

“Menunda pembelajaran tatap muka sampai akhir semester di bulan Desember,” ucap Totok Agus Daryanto kepada awak media di Balai Kota Banjarmasin, Jumat (11/9/2020).

Kendati saat ini penyebaran virus Corona (Covid-19) di ibukota Kalsel bisa dikatakan terus membaik. Totok mengaku tidak ingin mengambil risiko dengan membolehkan belajar tatap muka.

Alasannya sederhana. Kondisi kota berjuluk Seribu Sungai ini tidak sepenuhnya aman dari ancaman Covid-19. Bahkan berdasar data terakhir yang dirilis Dinas Kesehatan Banjarmasin per Kamis (3/9/2020), masih 6 kelurahan zona merah. Artinya, Banjarmasin saat ini masih dalam kondisi tanggap darurat dan zona merah penyebaran Covid-19.

BACA : Menuju New Normal, Disdikbud Kalsel Siapkan Tiga Skenario Siswa Masuk Sekolah

“Jadi intinya belum ada skenario untuk tatap muka. Selama penyebaran covid masih ada. Kita tidak berani untuk melaksanakan tatap muka,” tegasnya.

Totok berujar, rencana kebijakan belajar tatap muka akan kembali dipikirkan pada awal tahun 2021 nanti. Namun, lagi-lagi dengan catatan harus melihat kondisi sebaran covid selama dua bulan ke depan.

“Januari 2021 kita lihat lagi nanti, jika Oktober atau November 2020 itu sudah seratus persen (zona hijau),” tuturnya.

BACA JUGA : Minat Sekolah Swasta Menurun, Disdik dan Komisi IV Cari Solusi

Lebih jauh, Totok mengemukakan, bila nantinya sudah ada rencana belajar tatap muka. Maka pihaknya terlebih dahulu menunggu intruksi dari Disdikbud Kalsel.

“Jadi nanti dimulai dari tingkat SMA (sekolah menengah atas), kemudian SMP (sekolah menengah pertama), baru SD (sekolah dasar) dan TK (taman kanak-kanak). Jadi tidak bersamaan,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor DidI G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.