Bukan Petahana, Sinyal PDIP di Pilwali Banjarmasin Diprediksi Mengarah ke Ananda-Mushaffa

0

PARTAI Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan hingga kini masih belum menunjukkan sinyal politiknya terhadap tiga bakal pasangan calon yang maju lewat jalur koalisi partai politik.

PADAHAL, konstelasi politik di ibukota Kalimantan Selatan mulai memanas jelang masa pendaftaran calon Walikota-Wakil Walikota Banjarmasin pada 4-6 September 2020 nanti.

Hingga saat ini, ada empat poros pasangan petarung di suksesi Banjarmasin. Tiga dari usungan koalisi parpol dan satu pasangan calon dari jalur perseorangan (independen).

Mereka adalah Hj Ananda dan Mushaffa Zakir disokong Partai Golkar, PAN, PKS dan parpol lain. Kemudian, Abdul Haris Makkie-Ilham Noor diusung PPP, PBB, dan dimotori Partai Gerindra.

Kemudian, sang petahana Ibnu Sina yang menggandeng Arifin Noor, didapuk Partai Demokrat, PKB dan parpol lainnya, termasuk non parlemen. Disusul satu paslon dari jalur independen, Khairul Saleh-Habib Muhammad Ali Alhabsyi.

Ketiga paslon yang bakal maju lewat jalur partai politik itu masing-masing dipastikan sudah diusung parpol besar. Minus PDI Perjuangan, yang hingga kini belum memberi sinyal pergerakan. Sementara, satu kursi Nasdem telah diberikan ke kubu Hj Ananda-Mushaffa Zakir.

BACA : Kunjungi Hermansyah di Balai Kota, Elit PDIP Kalsel: Tidak Bicara Soal Politik

Dalam porsi kekuatan , PDIP memiliki lima kursi di DPRD Banjarmasin hasil Pemilu 2019. Namun, arah angin partai banteng ini pun masih jadi teka-teki.

BACA :

Pengamat politik UIN Antasari, Dr Ani Cahyadi Maseri

Pengamat Politik asal UIN Antasari Banjarmasin, Dr Ani Cahyadi Maseri tak memungkiri bahwa PDIP merupakan salah satu partai besar pada kontestasi politik di Kalsel.

“Sepatutnya, PDIP bisa mengusung sang jago atau kader sendiri di Pilwali Banjarmasin 2020. Padahal, ada strategi politik yang membuat PDIP seakan ‘dikepung’ dan sulit menentukan pilihan,” kata Ani Cahyadi Maseri kepada jejakrekam.com, Senin (31/8/2020).

“Kita umpamakan seperti lingkaran. Diambil dulu di samping-sampingnya. Ketika sudah dapat semuanya, tinggal satu tersisa di tengah. Nah di tengah ini PDIP,” papar Ani Cahyadi beranalogi.

BACA JUGA : Jika PDIP Berani Usung Kader Banteng, Peluang Menangkan Pilgub Kalsel Lebih Terbuka

Di satu sisi, Ani Cahyadi menilai bahwa PDIP masih terus melakukan survei terhadap sejumlah kandidat di Pilwali Banjarmasin 2020. Sebab, tiga paslon nanti sama-sama merupakan figur berpengaruh di ibukota Kalsel ini.

Doktor jebolan UIN Syarif Hidayatullah ini lantas berpendapat, suara PDIP bakal terlihat saat detik-detik menjelang dibukanya masa pendaftaran calon Walikota- Wakil Walikota Banjarmasin.

“PDIP setiap bersikap itu selalu mengacu pada survei. Bisa jadi survei yang mereka lakukan itu belum selesai, artinya mereka sedang melihat siapa kandidat kuat yang bakal memenangkan ini,” tuturnya.

Dari kacamata politik,  Ani Cahyadi menilai justru poros Hj Ananda-Mushaffa Zakir berpeluang besar merebut hati PDIP. Hal itu, dinilai Ani, bukan tanpa alasan. Pasalnya, duet kader Golkar dan PKS tersebut kini seakan berada di atas angin.

BACA JUGA : Kans Maju Mencalon Tertutup, Wakil Walikota Hermansyah Bidik Kompetisi Pilkada 2024 Nanti

Kendati, sebelumnya petahana Ibnu Sina menyatakan bahwa PDIP bisa saja kemungkinan besar bergabung pada Koalisi Baiman 2, mengulang memori saat Pilwali Banjarmasin 2015, saat masih ‘mesra’ dengan kader banteng, Hermansyah.

“Saya melihat lebih condong ke Ananda dan pasangannya. Bukan ke petahana atau ke Haris dan pasangannya,” ucap Ani Cahyadi.

“Biasanya PDIP melihat kemungkinan-kemungkinan yang bisa memenangkan. Kedua saya kira PDIP, dalam konteks Kalsel. Mereka juga sudah mesra dengan Golkar dan PAN,” cecarnya lagi.

BACA JUGA : Arah Politik PDIP Misterius, Denny Indrayana Sebut Bongkar Pasang Koalisi Terbuka

Eks aktivis Himpunan Mahasiswa Islam ini bahkan tidak memungkiri jika PDIP bakal kembali membuat poros baru atau justru mengusung kader sendiri. Sebab, mereka memiliki Hermansyah yang sempat menyatakan tidak akan maju tahun ini. Kemudian, ada pula nama Ketua KNPI Kalsel Fazlur Rahman yang bisa dipertarungkan.

Namun, PDIP juga harus berkoalisi lantaran hanya memiliki 5 kursi. Ini karena, tiket yang ada sudah diborong tiga pasangan calon yang ada.

“Kalau memang nanti ada partai politik yang mencukupi. Bisa juga PDIP justru tidak ikut berkoalisi, tapi itu dalam konteks kota Banjarmasin, tidak termasuk daerah lain,” pungkasnya.

BACA JUGA : Arah Angin Berubah, PPP-PDIP Justru Usung Aditya-Wartono di Suksesi Banjarbaru

Sementara itu, Ketua DPC PDIP Kota Banjarmasin Muhaimin belum memberikan responnya saat dihubungi jejakrekam.com. Jauh sebelum ini, Sekretaris DPD PDIP Kalsel M Syaripuddin juga mengakui belum ada keputusan dari DPP soal siapa yang bakal diusung untuk berlaga di Pilwali Banjarmasin 2020.

Bang Dhin-sapaan akrabnya bilang, PDIP terus melakukan seleksi yang ketat terhadap sejumlah nama kandidat calon. Dengan terus melihat survei yang paling kuat.(jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.