Untuk Batola Dikucur Rp 43 Miliar, Mentan Ikut Panen Padi di Anjir Pasar

0

MENTERI Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo  melakoni kunjungan kerja untuk kegiatan optimalisasi lahan dan panen padi di Gapoktan Harapan Maju, Handil Mesjid, Desa Anjir Pasar Lama, Kecamatan Anjir Pasar, Kabupaten Barito Kuala, Senin (31/8/2020).

MENTAN Syahrul Yasin Limpo pun berharap dengan optimalisasi lahan, ditargetkan Kalimantan bisa menjadi bagian lumbung pangan nasional. Bahkan, mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini pun berharap dukungan pengolahan lahan dan penggunaan varietas hibrida untuk menghasilkan produktivitas yang tinggi.

“Varietas yang digunakan masih banyak yang lokal, tidak sebanyak menggunakan varietas hibrida. Kita ingin tahu pergantian musim berikutnya dengan varietas unggul, satu hektar bisa 5 sampai 7 ton, dicoba di sini ya,”  ucap Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Dari kondisi tersebut, Kementan terus berupaya meningkatkan produksi pangan melalui program intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian salah satunya dengan optimasi lahan rawa.

BACA : Gambut Masih Lumbung Padi Terbesar Kedua di Banjar

Melalui program optimasi lahan rawa diharapkan terjadi peningkatan Indeks Pertanaman (IP) serta peningkatan produktivitas yang akan berkontribusi pada ketersediaan stok pangan nasional.

Dengan perbaikan sistem tata kelola air, rehabilitasi irigasi, serta peningkatan kualitas kesuburan lahan rawa, diharapkan dapat meningkatkan produksi tanaman pangan.

“Kalsel potensial untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. (Laporan dari) Gubernur sudah over stock, sudah memiliki setengah dari yang ada sekarang. Kita coba melakukan optimalisai di wilayah yang masih memungkinkan dikembangkan di Kalsel ini. Tinggal water managemen harus ditingkatkan, jalan tani, semuanya kita atur untuk penanaman.” papar Mentan SYL.

BACA JUGA : Kunjungi Pertanian Batola, Mentan Tawarkan Konsep Percepatan Pertanian

Di tahun 2019, Provinsi Kalimantan Selatan telah dialokasikan kegiatan optimasi Lahan rawa seluas 120.00 Ha di 9 kabupaten, termasuk Kabupaten Barito Kuala seluas  28.052 hektare dan Kabupaten Banjar seluas 59.834 Ha. Tahun 2020 kembali dialokasikan seluas 9.000 Ha di dua kabupaten yaitu Kabupaten Barito Kuala dan Hulu Sungai Selatan.

Kabupaten Barito Kuala dialokasikan Pelaksanaan perbaikan infrastruktur optimasi lahan rawa untuk lahan seluas 8.750 hektare pada tahun anggaran 2020/ konstruksi fisik di kabupaten tersebut pada harus berjalan dengan baik, agar indeks pertanaman dapat meningkat sehingga produksi dan pendapatan petani pun meningkat.

Alokasi bantuan kegiatan yang dikucurkan untuk  Provinsi Kalsel sebesar Rp 91 miliar, baik dari kegiatan sektor prasarana dan sarana pertanian, tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan. Sedangkan untuk Kabupaten Barito Kuala (Batola) sendiri Kementan mengucurkan bantuan kegiatan sebesar Rp 43 miliar.(jejakrekam)

Penulis Balsyi
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.